Ilustrasi bubur bayi. (Pinterest/theflabflip.com)
Bubur bayi instan yang umumnya beredar di pasaran berbentuk bubuk instan, biskuit, siap masak, dan siap santap. Hal ini memberi kepraktisan bagi para ibu yang tengah sibuk.
Bubur bayi instan komersial biasanya mencantumkan tabel nutrisi pada kemasannya. Hal ini memudahkan ibu untuk mengetahui kandungan gizi produk tersebut dan membandingkannya dengan kebutuhan nutrisi anak.
Bubur bayi instan komersial berpotensi kehilangan nutrisi penting selama pemrosesan. Misalnya, proses sterilisasi untuk menghilangkan bakteri yang juga dapat mengurangi kandungan vitamin dan mineral di dalam bubur bayi instan.
Berdasarkan regulasi yang berlaku, bubur bayi instan komersial harusnya mengandung zat pengawet yang aman bagi bayi. Namun Moms tetap dapat memilih bubur bayi tanpa pengawet, perasa, dan pewarna buatan. Saat ini juga sudah banyak tersedia bubur instan berbahan organik.
Di bawah usia satu tahun, makanan Si Kecil sebaiknya diberikan gula dan garam sesedikit mungkin, atau bahkan tidak ditambahkan gula dan garam sama sekali. Berdasarkan rekomendasi WHO, baik anak-anak maupun orang dewasa sebaiknya hanya memperoleh 10% kebutuhan kalori harian dari gula.
Setelah melihat kelebihan serta kekurangan bubur instan, ternyata masih banyak Moms yang memutuskan untuk membuat sendiri MPASI, berikut adalah beberapa alasannya:
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: