Menu

Kasus Corona pada Anak Masih Melonjak, IDAI Sarankan Sekolah Tak Dibuka Hingga Desember

31 Mei 2020 09:30 WIB
Kasus Corona pada Anak Masih Melonjak, IDAI Sarankan Sekolah Tak Dibuka Hingga Desember

Siswa mengerjakan tugas sekolah di rumahnya di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (30/5/2020). (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/wsj)

HerStory, Jakarta —

Virus corona masih menginfeksi masyarakat di Tanah Air. Meski begitu, pemerintah kini sedang mempersiapkan fase baru atau dikenal dengan istilah 'New Normal'. Salah satu aktivitas yang akan kembali berjalan adalah kegiatan belajar dan mengajar di sekolah. Keputusan itu pun menuai tentangan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Menurut catatan IDAI hingga 18 Mei 2020, jumlah pasien Covid-19 dan PDP sekitar 3.324 anak. Dengan begitu, IDAI menyarankan pemerintah untuk mempertimbangkan keputusan untuk membuka kembali aktivitas sekolah hingga bulan Desember 2020 mengingat jumlah pasien anak-anak yang terinfeksi COVID-19 di Indonesia terbilang cukup tinggi.

Baca Juga: Jangan Biarkan Anak Cemas Karena Virus Corona! Ini 5 Cara yang Tepat untuk Menjelaskan Pada Anak

"Dengan memperhatikan jumlah kasus konfirmasi COVID-19 yang masih terus bertambah, mulai melonggarnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kemungkinan terjadi lonjakan jumlah kasus kedua dan masih sulitnya menerapkan pencegahan infeksi pada anak-anak," kata dr. Aman Pulungan SpA(K) FAAP, FRCP(Hon) selaku Ketua Umum IDAI dalam keterangan resmi, Sabtu (30/5/2020).

"Dengan mempertimbangkan antisipasi lonjakan kasus kedua, sebaiknya sekolah tidak dibuka setidaknya sampai bulan Desember 2020," tambahnya.

IDAI mengatakan di masa pandemi ini sebaiknya kegiatan sekolah dilakukan melalui skema Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) demi memutus rantai penularan virus. Tentunya kegiatan belajar PJJ harus sesuai dengan ketentuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Baca Juga: New Normal Akan Diterapkan, Yuk Ikuti 4 Cara Persiapan Diri untuk Menghadapinya!

"Kegiatan pembelajaran bagi anak usia sekolah dan remaja sebaiknya tetap dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran jarak jauh, mengingat sulitnya melakukan pengendalian transmisi apabila terbentuk kerumunan," imbaunya.

"IDAI menganjurkan agar kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan melalui skema pembelajaran jarak jauh (PJJ). Baik di dalam jaringan maupun luar jaringan. Menggunakan modul belajar dari rumah, yang sudah disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," sambungnya.

Baca Juga: Moms, Ternyata Anak yang Sering Main dengan Ayahnya Bisa Bikin Nilainya di Sekolah Meningkat, Cusss Langsung Lakukan!

Baca Juga: 3 Rekomendasi Kegiatan untuk Kenalkan Sekolah Pada Anak, Cuss Ajak Si Kecil Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana

Artikel Pilihan