Menu

Patut Tahu! Kurangnya Tidur dapat Pengaruhi Kesehatan Mental, Kok Bisa?

02 Juni 2020 12:30 WIB
Patut Tahu! Kurangnya Tidur dapat Pengaruhi Kesehatan Mental, Kok Bisa?

Ilustrasi wanita menutup telinga dengan bantal saat sedang berbaring di atas kasur. (pinterest/freepik)

HerStory, Depok —

Sulit tidur merupakan masalah yang sering terjadi dikalangan masyarakat. Biasanya sulit tidur dapat disebut insomnia. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menjelaskan bahwa sepertiga orang dewasa di amerika melaporkan kalau mereka enggak mempunyai waktu tidur yang cukup sesuai yang dianjurkan. Padahal, kekurangan tidur menyebabkan berbagai gangguan kesehatan lho, salah satunya kesehatan mental.

Dilansir dari Verry Well Mind, Selasa (02/06/2020) kurang tidur dapat membuat kamu mudah tersinggung alias sensitif dan kelelahan dalam jangka pendek. Namun, kalau dibiasakan seperti ini dapat memiliki gangguan kesehatan dalam jangka panjang yang serius lho, seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan depresi.

Baca Juga: Kenali Manfaat Tidur Tak Pakai Bra, Bikin Tidur Lebih Nyenyak Lho!

Sederet kondisi kejiwaan mampu sebabkan masalah tidur dan gangguan tidur, serta memperburuk gejala dari berbagai kondisi mental, termasuk depresi, kecemasan, dan gangguan bipolar. Menurut penelitian menunjukkan bahwa hubungan kesehatan dan tidur merupakan hubungan yang kompleks.

Tidur sudah lama dikenal sebagai konsekuensi dari berbagai kondisi kejiwaan, memainkan peran kausal, dan penyembangan serta pemeliharaan berbagai masalah kesehatan mental, yang artinya, tidur sangat berkaitan dengan perubahan kesehatan mental dan kondisi kesehatan mental.

Baca Juga: Ternyata Anak Harus Dibiasakan Tidur Sendiri, Kenapa Ya?

Dilansir dari Verry Well Mind, kesulitan tidur alias insomnia merupakan salah satu penyebab depresi seseorang. Salah satu penelitian dari 21 studi menjelaskan bahwa mengalami insomnia dapat menaikkan dua kali lipat alami depresi dibanding seseorang yang enggak memiliki masalah tidur.

Selain itu, masalah kesehatan berikutnya adalah gangguan kecemasan. Salah satu studi menemukan bahwa kesulitan tidur merupakan prediktor gangguan kecemasan umum pada anak-anak dan remaja, biasanya di usia 9 dan 16 tahun.

Enggak hanya itu aja, kekurangan tidur juga mampu menyebabkan gejala mania atau hipomania. mania merupakan kondisi mental yang menyebabkan seseorang mengalami euforia berlebih tanpa penyebab. Selain itu, menyebabkan suasana hati yang sangat intens (sensitif), hiperaktif dan delusional. Mania adalah salah satu gejala yang umum dari gangguan bipolar.

Baca Juga: Akui Sulit Tidur, Ashanty Gak Tahan dan Mau Coba Diruqyah: Sudah Banyak Ngaji dan Dzikir, Tetap Nihil...

Baca Juga: Badan Sakit dan Pegal Tiap Bangun Tidur? Waspada dengan 5 Penyebab Ini, Beauty!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.