Ilustrasi mertua galak. (Freepik/Edited by HerStory)
Mertua yang mengontrol hubungan pernikahan anak dengan menantunya, cenderung menganggap si anak tak mampu menangani masalah rumah tangga, mulai dari keuangan hingga persoalan anak.
Melakukan konsultasi dengan mertua tentu gak jadi masalah, tapi kalau peran mertua lebih unggul dalam mengontrol rumah tangga, ini bakal menjadi racun di kehidupan jangka panjang.
Kamu perlu hati-hati dengan tipe mertua toksik satu ini ketika mengalami masalah. Mereka ingin melihatmu selalu salah dan tak percaya diri. Mereka juga menolak setiap pendapat yang kamu utarakan di depan mereka. Dampaknya, ini dapat menghancurkan mentalmu secara perlahan lho, Beauty.
Mereka tak memerhatikan bagaimana keterkaitan antara hubungan pernikahan dan mentalmu. Mereka lebih menganggapmu sebagai alat, baik itu mendapat pujian dari cucu hingga teman sebayanya.
Mereka juga tak peduli dengan pikiran, perasaan, dan pilihan hidupmu. Hal yang penting, mereka ingin terus menjadikanmu sebagai alat untuk dimanfaatkan. Serem ya, Beauty.
Mertua yang punya sifat narsis akan menggambarkan diri mereka sebagai orang paling berpengalaman dalam menjalankan pernikahan. Mereka ingin dijadikan contoh bagi menantunya sehingga kamu sebagai pasangan anaknya dianggap tak begitu baik seperti mereka.
Pada dasarnya, kritik bermanfaat untuk membangun seseorang untuk terus maju. Namun, lain halnya dengan terlalu sering mengkritik dan doyan menjatuhkan. Mertua toksikĀ akan terus berkomentar mengenai caramu berpakaian, kariermu, hingga pola asuh anak.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Dewiku.com
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Dewiku.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.