Menu

Sering Disalahartikan, Kata Psikolog Ini Bedanya Narsis dan Narcissistic Personality Disorder

26 November 2021 14:25 WIB
Sering Disalahartikan, Kata Psikolog Ini Bedanya Narsis dan Narcissistic Personality Disorder

Ilustrasi narsis (Psikoloji-psikiyatri/Edited By HerStory)

Zoya melanjutkan, menurut Freud, setiap manusia pasti memiliki setidaknya sedikit sifat narsisistik dari lahir dan hal ini penting agar mereka dapat berkembang dengan normal.

“Namun, jika sifat ini terus menerus ada hingga dewasa, maka kecintaan berlebihan pada diri sendiri berkurang dan kecintaan pada orang lain pun mengambil alih. Hal inilah yang meudian menjadi sebuah gangguan kepribadian narsis dan NPD,” bebernya.

Adapun, NPD sendiri menurut DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition), merupakan gangguan kepribadian dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Sebuah pola yang bertahan dari rasa sombong dan grandiose dan perasaan yang berlebihan tentang kemampuan dan prestasinya.
  • Fantasi seks tanpa batas, kekuasaan, kecerdasan, dan kecantikan/ketampanan
  • Kebutuhan akan perhatian dan kekaguman yang harus dipamerkan
  • Merespon kritik, perbedaan, atau kekalahan dengan sikap gak peduli yang ‘keren’ atau dengan perasaan marah, dipermalukan atau kekosongan.
  • Berbagai gangguan interpersonal, seperti perasaan berhak atas bantuan khusus, mempergunakan atau mengambil keuntungan atas orang lain, dan ketidakmampuan berempati atas perasaan orang lain.

Lebih lanjut, Zoya pun memaparkan bahwa korban dari orang yang narsistik dapat mengalami luka yangbertahan lama.

“Orang dengan NPD cenderung melakukan pelecehan emosional dan verbal kepada korbannya serta melakukan usaha yang kejam dan gigih untuk mensabotase korbannya. Hal ini mengakibatkan para korban menghancurkan diri sendiri dan bahkan mungkin korban pun bunuh diri,” tulisnya.

Menurutnya, ada berbagai cara seorang narsistik memanipulasi orang lain. Dan berikut ini adalah beberapa tindakan manipulatif seorang narsistik untuk mensabotase korbannya, yakni:

  • Smear campaign
  • Ketergantungan melalui intermittent, reinforcement, dan love bombing
  • Berbohong agar selalu berada satu langkah di depan
  • Janji palsu dan pancingan menarik sebelum menipu
  • Gaslighting untuk mengontrol realitas korban dan membuat korban lelah secara mental
  • Pembalasan
  • Membiarkan atau menyakiti korban di saat terburuk
  • Merusak saat-saat penting, liburan, dan hari raya
  • Kritik berlebihanDestructive conditioning

Nah Beauty, meski beberapa karakteristik di atas bisa terlihat sebagai kualitas kepercayaan diri, namun sekali lagi kedua hal itu jelas gak sama, ya.Karakteristik orang-orang NPD biasnya melewati batas dari kepercayaan diri yang sehat.

Semoga informasinya bermanfaat, ya!

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Selain Gagal Nyaleg Vicky Prasetyo Diduga Kena Gangguan Mental Tak Jera Terjerat Hukum

Baca Juga: Malas Bercinta tapi Suami Getol Minta Jatah? Gimana Sih Solusinya? Simak Yuk Cara Zoya Amirin Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman: