Ilustrasi narsis (Psikoloji-psikiyatri/Edited By HerStory)
Zoya melanjutkan, menurut Freud, setiap manusia pasti memiliki setidaknya sedikit sifat narsisistik dari lahir dan hal ini penting agar mereka dapat berkembang dengan normal.
“Namun, jika sifat ini terus menerus ada hingga dewasa, maka kecintaan berlebihan pada diri sendiri berkurang dan kecintaan pada orang lain pun mengambil alih. Hal inilah yang meudian menjadi sebuah gangguan kepribadian narsis dan NPD,” bebernya.
Adapun, NPD sendiri menurut DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition), merupakan gangguan kepribadian dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Lebih lanjut, Zoya pun memaparkan bahwa korban dari orang yang narsistik dapat mengalami luka yangbertahan lama.
“Orang dengan NPD cenderung melakukan pelecehan emosional dan verbal kepada korbannya serta melakukan usaha yang kejam dan gigih untuk mensabotase korbannya. Hal ini mengakibatkan para korban menghancurkan diri sendiri dan bahkan mungkin korban pun bunuh diri,” tulisnya.
Menurutnya, ada berbagai cara seorang narsistik memanipulasi orang lain. Dan berikut ini adalah beberapa tindakan manipulatif seorang narsistik untuk mensabotase korbannya, yakni:
Nah Beauty, meski beberapa karakteristik di atas bisa terlihat sebagai kualitas kepercayaan diri, namun sekali lagi kedua hal itu jelas gak sama, ya.Karakteristik orang-orang NPD biasnya melewati batas dari kepercayaan diri yang sehat.
Semoga informasinya bermanfaat, ya!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.