Merokok. (Pinterest/Freepik)
Sita menyampaikan bahwa kebiasaan memasak dengan tungku yang menghasilkan indoor pollution atau polusi udara yang terjadi di dalam ruangan, yang bisa memicu kanker paru lho.
"Di Cina banyak sekali kasus kanker paru pada perempuan tidak merokok, ternyata mereka memasak dengan tungku di dalam rumah," ujar Sita di acara konferensi pers secara virtual, dikutip pada Rabu (24/11).
"Di Indonesia juga banyak ditemui perumahan tradisional yang dapurnya menggunakan kayu bakar di dalam rumah dan hasilkan asap atau indoor pollution, sebagai pencetus kanker paru," imbuhnya.
Oleh karena itu, Sita menyarankan bagi orang-orang yang mengalami faktor resiko kanker paru-paru seperti merokok atau memasak dengan tungku agar segera melakukan skrining atau deteksi dini kanker paru-paru.
“Kalau belum ada gejala maka skrining atau periksakan diri. Kalau ada gejala seperti batuk, batuk darah, nyeri dada, sesak napas yang belum membaik dalam dua minggu, segera rujuk untuk CT scan toraks untuk deteksi dini kanker paru,” katanyanya.
Dia juga mengimbau agar orang-orang tetap waspada apabila hasil pemeriksaan menunjukkan negatif tuberkulosis sebab kemungkinan kanker paru masih tetap ada.
“Deteksi dini kanker paru juga harus bersamaan dengan deteksi tuberkulosis supaya dapat ditemukan lebih awal dan wajib dirujuk untuk dilakukan CT scan,” katanya.
"Skrining dan deteksi dini dapat dilakukan melalui CT scan toraks dosis radiasi rendah (Low-dose CT thorax),” tutup Sita.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Akurat
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.