Wanita dengan perutnya yang buncit. (Pinterest/Freepik)
Setiap kali Anda stres, kelenjar adrenal melepaskan kortisol untuk membantu tubuh merespons dengan tepat. Jika Anda stres sepanjang waktu, kelenjar adrenal bahkan tak akan menyadari bahwa ia memproduksi lebih banyak kortisol yang bahkan dibutuhkan tubuh.
Faktanya, kadar kortisol yang tinggi dalam tubuh meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan bahkan gula darah. Plus, peningkatan kadar kortisol juga meningkatkan lemak perut.
Seperti yang kita ketahui, menopause mempengaruhi hidup dalam banyak hal, ttermasuk juga mengalami kenaikan berat badan. Hal itu karena tingkat hormon dalam tubuh Anda turun.
Tingkat estrogen yang rendah dapat disebabkan oleh olahraga yang berlebihan, masalah dengan pola makan atau bahkan masalah dengan kelenjar pituitari. Ketika kadar estrogen turun, ada kemungkinan besar Anda menambah berat badan di perut, dibandingkan dengan pinggul, paha, dan bokong.
Jika Anda ingin makan makanan manis sepanjang waktu, maka ada kemungkinan besar tubuh sedang berjuang melawan resistensi insulin. Dalam kasus resistensi insulin, sel-sel Anda tak dapat menyerap gula dengan baik dari aliran darah, dan itu membuat sel-sel kekurangan karbohidrat.
Tindakan ini dapat berdampak buruk pada kadar leptin tubuh. Dengan penurunan sensitivitas terhadap insulin dan leptin, Anda tak akan dapat memahami kapan harus berhenti dan terus makan makanan manis. Ini pada akhirnya akan menambah lemak perut hormonal.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.