Ilustrasi sedang melakukan persalinan. (Pinterest/Freepik)
Setelah melahirkan beberapa pasangan siap dan mantap untuk melanjutkan hubungan seksual, tapi gak bisa sembarangan melakukan hubungan seks setelah melahirkan.
Umumnya, dokter memberikan saran bahwa pasangan harus menghindari hubungan seksual dalam 4-6 minggu setelah persalinan.
Dilansir dari Medical News Today, hal itu disebabkan karena setelah melahirkan, tubuh wanita memasuki fase penyembuhan ketika pendarahan berhenti, bekas bedah sembuh dan serviks menutup atau disebut fase postpartum.
Oleh karena itu, melakukan hubungan seksual terlalu dini, terutama dalam 2 minggu pertama, meningkatkan risiko perdarahan postpartum atau infeksi rahim sehingga biasanya dokter akan merekomendasikan wanita untuk melakukan aktivitas seksual setidaknya 6 minggu setelah melahirkan.
Infeksi rahim atau endometritis adalah peradangan pada dinding rahim yang umumnya disebabkan oleh infeksi.
Infeksi rahim perlu diobati untuk menghindari kemungkinan terjadinya komplikasi berupa infertilitas alias mandul.
Selain itu, berhubungan seksual bisa terasa sangat berbeda selama beberapa bulan pertama setelah melahirkan.
Hal ini disebabkan oleh rendahnya kadar hormon estrogen yang bersirkulasi selama periode fase postpartum sehingga menyebabkan wanita mengalami kekeringan miss v.
Estrogen adalah sebutan untuk sekelompok hormon yang berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan karakteristik seksual wanita serta proses reproduksi.
Kondisi miss vkering ini mungkin berlanjut melewati jangka waktu 4 minggu dan 6 minggu untuk wanita yang sedang menyusui.
Selain penurunan kadar hormon estrogen yang bersirkulasi, robekan perineum atau episiotomi dapat membuat seks menjadi menyakitkan selama beberapa bulan setelah kelahiran bayi.
Episiotomi adalah tindakan insisi pada perineum wanita yang dilakukan saat persalinan dengan tujuan untuk memperbesar orifisium vagina dan mencegah ruptur perineum.
Langkah-langkah yang dapat mengurangi nyeri seks, atau dispareunia, setelah kehamilan meliputi:
Pelumasan miss v, seperti krim atau gel yang dijual bebas, mungkin berguna dalam meredakan gejala kekeringan pada vagina dan nyeri saat berhubungan seks.
Intinya, saat menggunakan kontrasepsi kondom, pilih pelumas berbasis air.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Akurat
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.