Menu

Moms Harus Tahu! Perdarahan Usai Berhubungan Seks, Waspada Gejala Kanker Serviks

02 Desember 2021 22:20 WIB
Moms Harus Tahu! Perdarahan Usai Berhubungan Seks, Waspada Gejala Kanker Serviks

Ilustrasi Kanker Anus (iStockphoto/Edited By HerStory)

HerStory, Bekasi —

Setiap wanita berisiko untuk terkena kanker serviks. Seseorang yang sering bergonta-ganti pasangan, sistem kekebalan tubuh yang lemah cenderung lebih berisiko. Kondisi ini juga terjadi ketika sel abnormal berkembang biak di serviks.

Menurut Cancer Research UK, perdarahan vagina yang gak biasa bisa merupakan gejala kanker serviks.

Perdarahan miss v yang gak normal biasanya terjadi pada waktu-waktu selain ketika Anda sedang menstruasi, misalnya:

  • Antara periode
  • Selama atau setelah berhubungan seks (pasca senggama)
  • Setelah menopause

Adapun tanda-tanda lain dari kanker serviks meliputi:

  • Ketidaknyamanan atau rasa sakit saat berhubungan seks
  • Keputihan yang berbau gak sedap
  • Nyeri di daerah antara tulang pinggul (panggul)

Penyebab kanker serviks

Badan amal Eve Appeal mengatakan bahwa hampir semua kanker serviks skuamosa disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS) umum yang disebut human papillomavirus (HPV).

Badan kesehatan tersebut menekankan bahwa HPV sangat umum terjadi, yakni sekitar 80 persen orang akan menderita HPV pada tahap tertentu dalam hidupnya. Biasanya, sistem kekebalan akan mengatasi infeksi tanpa pengobatan.

HPV adalah sekelompok virus yang terdiri lebih dari 100 jenis virus berbeda yang menyebar melalui kontak seksual kulit ke kulit.

Artinya, seseorang bisa tertular HPV tanpa melalukan hubungan seks penetrasi. Jika tubuh gak bisa membersihkan virus, terdapat risiko berkembangnya sel abnormal yang bisa menjadi kanker seiring waktu.

Orang yang berisiko terkena kanker serviks pasti memiliki leher rahim, seperti wanita, dan pria trans yang belum menjalani histerektomi total.

"Orang yang memiliki leher rahim dan biasa merokok sebanyak dua kali akan lebih berisiko terkena kanker serviks dibandingkan yang gak merokok," kata The Eve Appeal dikutip dari Express.

Karena, merokok dianggap mengurangi keefektifan sistem kekebalan yang membantu tubuh berjuang melawan infeksi HPV.

Mereka yang menggunakan obat-obatan imunosupresi dalam jangka lama juga berisiko lebih tinggi tertahan virus HPV.

NHS juga menjelaskan bahwa tes pap smear bukanlah tes untuk mendeteksi kanker serviks, melainkan tes untuk mencegah kanker.

Selama pemeriksaan fisik, sel-sel di serviks diperiksa untuk jenis HPV yang berisiko tinggi. Sampel kecil dari serviks juga bisa mendeteksi setiap sel abnormal.

Baca Juga: Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia, MSD Gandeng Kemenkes Berikan Edukasi untuk Cegah Kanker Serviks dengan Imunisasi HPV

Baca Juga: 5 Tanda Kalau Kamu Alami Kanker Serviks, Salah Satunya Keputihan dengan Bau Tak Sedap!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Cherryn Lagustya