Ilustrasi kaki. (pinterest/freepik)
Penderita diabetes mengalami peningkatan risiko ulkus kaki. Menurut sebuah penelitian, pasien diabetes sering menggambarkan gejala mereka sebagai sensasi dingin yang tidak normal di kaki, kram yang menyakitkan, nyeri menusuk.
Selain itu, ada juga yang mengalami rasa sensasi tidak menyenangkan lainnya, seperti ditusuk-tusuk, digelitik atau terbakar di daerah kaki. Ini karena hiperglikemia dapat menyebabkan kerusakan pada serabut saraf dan melemahkan otot, mempengaruhi otot-otot kecil kaki.
Arteriosklerosis ditandai dengan penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol, lemak dan kalsium sehingga mengakibatkan penumpukan plak. Hal ini menyebabkan terhambatnya suplai darah ke bagian tubuh seperti kaki dan memberikan sensasi kaki dingin.
Hipotiroidisme atau produksi hormon tiroid yang tak mencukupi adalah gangguan endokrin yang terutama ditandai dengan sensitivitas dingin. Hormon tiroid bekerja erat dengan sistem saraf dan mengatur suhu tubuh. Ketika produksinya menurun, bahkan penurunan suhu kulit yang sedikit dapat menyebabkan suplai darah terbatas dari kaki, menyebabkan kaki dingin.
Faktor psikologis seperti stres akut dan kecemasan dapat memicu vasokonstriksi perifer, yang menyebabkan penurunan suhu inti tubuh secara cepat dan menyebabkan gejala, seperti kaki dingin.
Karena stres membantu memompa hormon adrenalin ke dalam darah, stres yang berkepanjangan dapat menurunkan aliran darah secara teratur ke ekstremitas seperti kaki.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.