Menu

Rentan Serang Wanita Usia Produktif, Ini Sederet Gejala Penyakit Autoimun Lupus

14 Desember 2021 14:53 WIB
Rentan Serang Wanita Usia Produktif, Ini Sederet Gejala Penyakit Autoimun Lupus

Dr. dr. Cesarius Singgih Wahono, SpPD-KR, selaku Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Reumatologi. (Riana/HerStory)

dr. Singgih bilang, penyakit Lupus ini sulit didiagnosa karena memiliki banyak gejala yang sering disalah artikan sebagai penyakit lain. Karenanya, penegakan diagnosis LES merupakan sebuah tantangan tersendiri karena keragaman manifestasi klinisnya.

Adapun, kata dr. Singgih, rasio pasien wanita dan pria adalah 15:1 hingga 22:1 dengan awitan gejala yang muncul di rentang usia produktif.

“Jadi lupus lebih banyak menyerang wanita usia subur, bahkan gejalanya seperti dia mengalami gangguan kejiwaan padahal dia Lupus. Salah satu yang utama adalah faktor hormonal terutama estrogen, itu yang membuat cenderung terjadi autoimun Lupus. Bisa juga diturunkan (dari orangtua), tapi kemungkinannya kecil. Tapi, penyebab yang lebih pasti kenapa wakita lebih sering diserang penyakit Lupus, masih belum diketahui. Yang pasti, penyakit Lupus itu naik turun aktivitasnya ya, jadi sangat mengganggu,” imbuh dr. Singgih.

Lantas, apa saja gejala penyakit Lupus?

Dikatakan dr. Singguh, gejala penyakit Lupus kebanyakan merupakan gejala yang dimiliki oleh penyakit lain, itu sebabnya diagnosis terhadap penyakit ini cukup sulit.

“Peradangan yang terjadi akibat lupus dapat menyerang berbagai organ tubuh. Hal ini menyebabkan gejala Lupus bisa sangat beragam dan di mana satu penderita dengan penderita lain dapat berbeda,” ujar dr. Singgih.

Meski demikian, kata dr. Singgih, terdapat sejumlah gejala umum yang biasa terjadi, diantaranya adalah nyeri dan kaku sendi, uam di kulit, sering terjadi di pipi dan hidung atau sering disebut juga dengan “butterfly rash”, kelelahan hebat yang tidak diketahui sebabnya, pembengkakan sendi, dan kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari.

“Selanjutnya, gejala lainnya seperti rambut rontok, anemia, masalah pembekuan darah, penurunan berat badan, emam tanpa sebab yang jelas, jari berubah pucat menjadi putih atau biru dan kesemutan saat dingin, ini dikenal sebagai fenomena Raynaud, serta sariawan . Gejala lain mungkin juga dialami tergantung pada bagian tubuh yang diserang, seperti masalah saluran pencernaan, jantung, atau kulit,” papar dr. Singgih.

dr. Singgih pun menyarankan, apabila muncul beberapa gejala tersebut, segeralah lakukan pemeriksaan ke dokter. Pengecekan awal biasanya dilakukan dengan wawancara dari dokter atau anamnesis. 

"Kemudian dilanjutkan dengan tes laboratorium minimal untuk lupus dilakukan cek darah perifer lengkap, Hb, leukosit, trombosit. Kemudian Urin lengkap. Lalu, autoantibodi dalam darah, ANA test, anti-dsDNA," pungkasnya.

Baca Juga: Tiati Beauty, 3 Faktor Ini Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Lupus

Baca Juga: Termasuk Penyakit Autoimun, Bisakah Lupus Disembuhkan? Simak Penjelasan dari Dokter Yuk!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman: