"Yang jadi masalah, pada saat itu nggak ada job segala macem. Uang kita pada saat itu 3 M, maribu maratus ma puluh rupiah, intinya nggak punya duit sama sekali," ungkap Jonas.

"Kita inget banget, kita berangkat ke Singapura dengan nggak bawa apa-apa waktu itu sampe tiketpun dibeliin sama tante aku. Kita ngurusin semuanya untuk surat-surat untuk perizinan," imbuhnya.

Ternyata setelah sampai di lokasi perizinan, biaya pernikahan tak bisa dibayar menggunakan cash dan harus pakai kartu yang biasa di jual di minimarket di Singapura. Hanya membawa uang pas-pasan, akhirnya Jonas dan Asmirandah memilih jalan kaki alih-alih naik taksi. Padahal jarak dari kantor perizinan ke minimarket cukup jauh dengan jalan menanjak.

"Pokoknya waktu jalan ke situ kita kayak 'wah nggak mungkin pakai taksi, jadi jalan kaki'," ucap Jonas. "Dan aku pakai heels karena nggak bawa sepatu," sahut Asmirandah tertawa.

Kini pengalaman tersebut justru jadi pengalaman yang memberi kekuatan bagi pernikahan mereka. Bahkan saat mengingat momen tersebut, pasangan yang menikah di tahun 2013 itu selalu tertawa.