Menu

Sama-sama Menangani Masalah Kejiwaan, Apa Bedanya Psikolog dan Psikiater?

17 Desember 2021 18:25 WIB
Sama-sama Menangani Masalah Kejiwaan, Apa Bedanya Psikolog dan Psikiater?

Ilustrasi pasien bertemu psikiater. (Freepik/tirachardz)

 

Bagi psikolog, jenjang berikutnya setelah mengenyam pendidikan sarjana yakni program profesi. Dan yang berkaitan dengan psikiater adalah psikologi klinik. 

Sementara untuk psikiater harus menempuh pendidikan yang cukup lama karena harus dilanjut dengan program profesi (koas), Ujian Kompetensi Dokter (internship), baru bisa mengambil program spesialis kesehatan jiwa. 

Penanganan dan Perawatan

Psikolog yang mengambil profesi psikologi klinik diperbolehkan untuk memberikan diagnosis dalam menangani konsulen mengenai kejiwaannya. Dalam menentukan diagnosis, seorang psikolog akan melakukan beberapa tes kepribadian, IQ dan minat bakat. 

Perawatan yang bisa diberikan seorang psikolog hanya berfokus pada terapi psikososial untuk mengendalikan emosi, perilaku dan pikiran pasien. Sehingga psikolog tak memiliki izin untuk meresepkan obat. Umumnya, terapi yang diberikan bisa dilakukan setiap seminggu sekali. 

Sedangkan psikiater mampu untuk mendiagnosis dan memberikan resep obat-obatan sebab keahlian dari dokter speasialis kejiwaan difokuskan pada ketidakseimbangan kimia dalam otak manusia. Hal ini yang membuat seorang psikiater mampu untuk menangani segala hal tentang kondisi psikologis pasien.

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Selain Gagal Nyaleg Vicky Prasetyo Diduga Kena Gangguan Mental Tak Jera Terjerat Hukum

Baca Juga: Daripada Diam, Psikolog Sarankan Berisik saat Bercinta Agar Gairah Makin Melonjak! Kok Bisa Sih?

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman: