Menu

Kisah Gabriella, Gadis Cantik yang Terlahir Tanpa Indra Penciuman

29 Januari 2020 09:15 WIB
Kisah Gabriella, Gadis Cantik yang Terlahir Tanpa Indra Penciuman

Ilustrasi Gabriella yang terlahir tanpa indra penciuman (Unsplash/Richard Escedi)

HerStory, Jakarta —

Mungkin enggak bisa terbayangkan, kalau di antara Beauty terlahir tanpa bisa mencium apapun. Tapi nyatanya, kalau Tuhan sudah berkehendak itu bisa terjadi kepada siapa pun yang telah diciptakan-Nya.

Hal itu pun dialami oleh Gabriella Sanders (22). Sejak lahir Gabriella tak bisa mencium aroma apa pun, sehingga ia tak pernah tahu soal bebauan. Tak cuma itu, ia pun kesulitan merasakan makanan atau minuman yang dikonsumsinya.

Melansir dari laman BBC News, hanya ada lima persen populasi dunia yang mengalami gangguan penciuman. Gangguan penciuman ini memiliki berbagai dampak, salah satunya emosi.

"Aku tidak pernah bisa mencium bau apa pun. Aneh karena tidak ada orang lain dalam sejarah keluargaku yang pernah mengalami ini. Hanya aku dan saudara perempuanku. Jadi itu pasti sesuatu yang genetik,"ujarnya seperti yang dikutip dari laman BBC News.

Gabriella mengetahui ia memiliki gangguan penciuman saat usia sekolah. Ia merasa kesulitan ketika ada tugas soal panca indra dan ia pun baru sadar kalau tidak bisa mencium bau apa pun saat itu.

"Saat itulah aku sadar, aku tidak bisa mencium. Semua orang memberikan contoh tetapi aku tidak tahu apa-apa,"katanya.

Tak hanya itu, ia juga memiliki fobia dengan api atau kebakaran. Saat itu, rumahnya pernah mengalami kebakaran, ia pun merasa panik tidak bisa bangun dari tidurnya karena tak bisa mencium bau asap.

Pernah di suatu waktu, Gabriella sedang memasak di dapurnya. Kala itu, ibunya sedang pergi dan ketika sesampainya di rumah ia mencium bau gas di dalam rumahnya. Hal seperti itulah yang membuat ia khawatir sejak dulu Tapi sekarang, ia mulai berhati-hati dengan apa yang dilakukannya demi kepentingan orang banyak, terutama keluarganya sendiri.

Untuk mengatasi hal-hal yang tak diinginkan terjadi kembali, ia bersama orang tuanya pun membuat kode-kode yang dimengerti keduanya. Hal ini sangat membantu Gabriella dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

"Jadi, jika aku pulang ke rumah dengan seorang teman dan mencium bau yang sangat buruk, mereka akan memberitahuku agar aku bisa segera lari dan menyelesaikannya. Aku sendiri tak punya parfum dan semacamnya. Tapi, aku tetap pakai deodoran karena aku merupakan seorang penari, dan menari setiap hari. Walaupun sebenarnya, aku tak pernah tertarik untuk memakai deodoran," ceritanya.

Lama menyembunyikan hal itu kepada teman-temannya, Gabriella pun memutuskan untuk mulai membuka diri. Mungkin di awal ia merasa sangat canggung, tapi sejak saat itu ia tak pernah malu untuk menceritakan kekurangannya itu kepada teman-temannya.

"Saya pikir bersikap terbuka dengan teman-teman dan orang-orang di sekitar kamu itu penting. Dengan memberi tahu mereka, aku merasa nyaman dengan kondisiku yang tidak bisa mencium ba. Aku juga kadang meningatkan mereka, untuk menegurku kalau mereka merasa bau saat di dekatku dan aku pun tidak akan tersinggung akan hal itu," pungkasnya.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.