Menu

Dear Parents! Ini Gejala DBD Pada Anak dan Cara Mencegahnya, Lindungi Si Kecil Ya Moms

22 Desember 2021 17:35 WIB
Dear Parents! Ini Gejala DBD Pada Anak dan Cara Mencegahnya, Lindungi Si Kecil Ya Moms

Nyamuk sedang menghisap darah di kulit manusia. (pinterest/freepik)

HerStory, Bekasi —

Demam berdarah dengue atau DBD merupakan penyakit yang mudah menular yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Sebagian besar kasus demam berdarah ringan dan hilang dengan sendirinya setelah sekitar satu minggu. Melansir laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), penyakit DBD dapat ditularkan lewat gigitan nyamuk yang telah menggigit seseorang yang terinfeksi virus dengue. DBD pada bayi paling rentan terjadi pasa usia 0-12 bulan sehingga Bunda perlu waspada.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa gejala DBD pada bayi mungkin sulit dikenali karena  mirip dengan infeksi umum lainnya. Segera temui penyedia layanan kesehatan jika Si Kecil mengalami demam atau suhu rendah (kurang dari 36 derajat Celcius) atau suhu tinggi (lebih dari 38 derajat Celcius) disertai dengan salah satu gejala berikut:

  • Kantuk
  • Kurang energi
  • Rewel dan terus menangis
  • Muncul ruam
  • Pendarahan yang tidak biasa (gusi, hidung, memar)
  • Muntah (minimal 3 kali dalam 24 jam)
  • Gak mau menyusu

Belum ada vaksin untuk mencegah demam berdarah. Perlindungan terbaik adalah mencegah gigitan nyamuk yang terinfeksi. Oleh sebab itu, Bunda wajib memastikan agar SI Kecil selalu terlindungi. Berikut beberapa cara aman agar Si Kecil terhindar dari DBD.

  • Gunakan kasa pada pintu dan jendela, dan segera perbaiki kasa yang rusak.
  • Tutup pintu dan jendela tanpa kasa.
  • Pastikan Si Kecil menggunakan kemeja lengan panjang, celana panjang, sepatu, dan kaus kaki ketika pergi ke luar.
  • Gunakan kelambu di atas tempat tidur di malam hari.
  • Gunakan anti nyamuk yang sudah terbukti aman untuk anak-anak, seperti bebas DEET.
  • Batasi jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak di luar di siang hari, terutama pada jam-jam sekitar fajar dan senja, saat nyamuk paling aktif.
  • Jangan berikan tempat nyamuk untuk berkembang biak. Mereka bertelur di air, jadi singkirkan genangan air di barang-barang seperti wadah dan ban bekas. Pastikan pula untuk mengganti air di tempat mandi burung, mangkuk anjing, dan vas bunga setidaknya sekali seminggu.

Baca Juga: Gak Cuma Gigitan Nyamuk, Ini Penyebab Demam Berdarah yang Sering Dilewatkan Orangtua, Catat dan Cermati Ya Moms!

Baca Juga: Kasus DBD Makin Naik, Ini 5 Makanan yang Bisa Bantu Percepat Penyembuhan Demam Berdarah! Moms Sudah Tahu Belum?

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Akurat

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Cherryn Lagustya