Menu

Tips Cegah Puting Lecet Saat Menyusui, Gak Bakal Perih Lagi Deh, Moms!

29 Desember 2021 19:35 WIB
Tips Cegah Puting Lecet Saat Menyusui, Gak Bakal Perih Lagi Deh, Moms!

Ilustrasi ibu menyusui sambil memainkan handphone. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Organisasi kesehatan WHO sangat merekomendasikan pemberian ASI atau Air Susu Ibu pada bayi seenggaknya sampai mereka berumur 6 bulan lho. Hal ini karena ASI dipercaya menagndung banyak nutrisi yang baik untuk tumbuh kembang bayi.

Dalam sebuah survei yang dilakukan Teman Bumil dan lembaga riset Populix mencatat, sebanyak 78 persen dari total 1.025 ibu yang mengikuti survei secara online memutuskan untuk memberikan ASI secara eksklusif kepada buah hati mereka.

Hanya saja tak bisa dipungkiri jika momen menyusui kerap dihadapkan dengan berbagai drama mulai dari payudara bengkak, jumlah ASI yang sedikit hingga puting lecet.

Dikatakan oleh Dokter Ria Puspitasari, kondisi bentuk puting menjadi salah satu penyebab timbulnya masalah menyusui. Namun, masih ada beberapa penyebab lain yang bisa menimbulkan masalah serupa, salah satunya posisi dan pelekatan bayi yang salah.

"Selama menyusui, seharusnya dada bayi menempel di dada ibu, perut bayi menempel ke perut ibu, lalu kepala bayi menghadap ke atas. Jika tidak seperti ini, berarti kurang tepat posisinya. Jadi, bayi juga tidak maksimal saat menyusu," jelasnya.

Imbas masalah tersebut, pengosongan payudara jadi tak maksimal dan produksi ASI bisa saja menurun. Oleh karena itu, dr. Ria mengingatkan agar para ibu memerhatikan pelekatan mulut bayi selama menyusui, untuk mencegah terjadinya puting lecet dan luka, sekaligus bayi dapat menyusu maksimal.

Dikutip dari siaran pers Teman Bumil, ibu juga harus memastikan bayi memasukkan seluruh bagian puting dan areola ke dalam mulut, bukan hanya bagian puting saja.

Lebih lanjut, dr Ria mengatakan bagaimana pada masa awal kelahiran, sistem pencernaan bayi belum bekerja secara maksimal layaknya orang dewasa. Jadi ASI dinilai sebagai sumber nutrisi paling aman dan dapat diterima oleh sistem pencernaan bayi.

Tak hanya itu, ASI juga mengandung imunoglobulin atau antibodi, yang dapat mencegah dan melindungi bayi dari berbagai risiko infeksi, seperti diare dan pneumonia.

Selain bonding dengan bayi, pemberian ASI terutama ASI eksklusif, juga bisa membantu ibu menunda kehamilan atau kesuburan, mengurangi perdarahan setelah melahirkan, serta mencegah kanker payudara atau kanker ovarium.

"Kesuksesan menyusui juga didukung oleh keberhasilan IMD (Inisiasi Menyusu Dini), yang dilakukan ibu setelah persalinan. Adanya skin-to-skin contact antara bayi dan ibu selama proses IMD dapat membuat keduanya merasa nyaman. Kenyamanan ini akan merangsang pelepasan hormon prolaktin dan oksitosin, yang berperan besar dalam melancarkan produksi ASI," pungkasnya.

Baca Juga: Gak Cuma Stres, Ini Kunci Menyusui Lancar Tanpa Khawatir yang Bisa Dicoba New Moms, Catat Ya!

Baca Juga: New Moms Wajib Tahu! Kenapa Sih Puting Sakit dan Perih saat Menyusui? Ternyata Gini Lho Cara Atasinya!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Azka Elfriza

Artikel Pilihan