Menu

Traveling Saat Hamil, Gak Masalah! Ikuti Saran Dokter Ini Agar Perjalanan Aman dan Nyaman Moms

31 Desember 2021 16:18 WIB
Traveling Saat Hamil, Gak Masalah! Ikuti Saran Dokter Ini Agar Perjalanan Aman dan Nyaman Moms

Ilustrasi ibu hamil hendak traveling menggunakan pesawat (Momjuction.com/Edited By HerStory)

HerStory, Bogor —

Di musim liburan seperti sekarang, sebagian wanita, tak terkecuali ibu hamil alias bumil pun pasti sudah punya rencana bepergian dan liburan, agar tak penat menjalani masa kehamilannya.

Menurut Dokter Spesialis Kandungan & Kelahiran (Obstetrics & Gynaecology) dari Jakarta IVF, dr. Lucy Lisa, Sp.OG, KFER, M.Kes., sebenarnya tak masalah jika ibu hamil ingin bepergian atau liburan, asalkan sudah sesuai dengan saran dokter. Selama kondisi si ibu sehat, traveling justru disarankan untuk membantu menjaga kesehatan psikis dan hati yang gembira.

Lebih lanjut, dr. Lucy bilang, sebelum memutuskan untuk traveling, ketahuilah terlebih dulu waktu yang tepat. Jika baru trimester pertama dianjurkan untuk gak bepergian, karena rentan mengalami hal yang kurang nyaman. Terutama bagi bumil yang sering mengalami mual atau muntah. 

Menurut dr. Lucy, disarankan, waktu yang tepat untuk melakukan traveling adalah saat trimester kedua. Sebab, umumnya tubuh sudah tidak mengalami morning sickness, serta gak akan merasa mudah lelah dengan beban kandungan yang besar. Dan kata dia, sebagian besar maskapai penerbangan akan mengizinkan perjalanan hingga 37 pekan kehamilan. Namun, bumil mungkin harus memeriksa kebijakan yang diterapkan sebelum membeli tiket pesawat. 

“Jadi untuk ibu hamil sebenarnya tidak dilarang untuk melakukan perjalanan jauh namun perlu memperhatikan beberapa hal. Yang pertama adalah kita mesti tahu timing-nya. Kapan sih timing yang tepat untuk bisa melakukan traveling yang enak yang nyaman. Sebenarnya, timing yang tepat sebenarnya di usia kehamilan 14 sampai 28 minggu atau trimester kedua kehamilan. Alasannya, kalau trimester pertama kehamilan atau di bawah 14 minggu, ibu hamil itu masih beradaptasi terhadap kehamilannya, mereka sering mengalami mual, muntah, kelelahan, dan memang resiko untuk terjadinya keguguran sangat besar. Sementara, jika usia kehamilan 28 minggu atau memasuki trimester 3, ibu hamil itu membawa beban kehamilan yang sudah cukup besar sehingga segala aktivitas memang lebih terbatas, sehingga mudah lelah dan beresiko terhadap terjadinya kelahiran prematur dan juga jangan sampai terlalu besar,” kata dr. Lucy, Ssaat sesi InstaLive ‘Let’s Talk: Tips Aman dan Nyaman Traveling Saat Hamil’, sebagaimana dipantau HerStory, belum lama ini.

Kemudian, jika bumil memilih traveling naik pesawat terbang, kata dr. Lucy, sebaiknya jugamemperhatikan beberapa hal. Seperti, cari destinasi wisata yang ditempuh tidak lebih dari 4 jam perjalanan. Ada baiknya, bumil juga tahu situasi di sekitar lokasi tujuan, seperti adanya fasilitas medis yang memadai, hindari datang ke daerah yang perlu vaksinasi dan berisiko terkena penyakit.

“Kalau soal waktunya, memang pertama itu kita harus kenali kehamilannya sendiri. Apakah kehamilannya termasuk kehamilan yang beresiko atau tidak. Tentunya perlu konsultasikan ke dokter kandungan yang merawat sejak hamil.Perlu juga kita konsultasi terkait daerah lokasi tujuan traveling. Apakah lokasi itu adalah lokasi yang aman untuk ibu hamil, apakah kita bisa mengetahui fasilitas kesehatan yang ada di sekitar lokasi tujuan itu, kemudian perlu menghindari daerah-daerah yang bisa menyebabkan penyakit infeksi ya, contoh misalnya daerah malaria, daerah dengan kasus demam berdarah yang tinggi, seperti itu. Karena ibu hamil tentunya ingintravelling itu happy, bukan membawa penyakit,” bebernya.

Kemudian, lanjut dr. Lucy, jika bumil menaiki pesawat, sebaiknya pesan tempat duduk yang dekat lorong, tujuannya agar lebih mudah untuk bangun dari tempat duduk, dan bumil pun meregangkan kaki selama dalam penerbangan.

“Kemudian perlu kita perhatikan bahwa jika melakukan traveling menggunakan pesawat, sebaiknya duduk di dekat lorong. Karena ibu hamil itu kan disarankan untuk bergerak, harus berdiri atau berjalan di dalam pesawat setiap 30 menit atau 1 jam sekali. Selain itu juga ibu hamil itu kan sering pipis, jadi kalau mau pipis kan lebih mudah kalau duduknya di daerah selasar seperti itu,” ujarnya.

Yang tak kalah penting, dr. Lucy pun menganjurkan bumi untuk memakai stocking kompresi, untuk menghindari kaki yang bengkak dan kram pada kaki. Penting juga, bumil harus mencukupi kebutuhan cairan tubuh selama perjalanan untuk mencegah dehidrasi. Kemudian, selama penerbangan, bisa juga menggerakkan anggota badan setiap 30 menit untuk mencegah pembekuan darah, terlebih jika penerbangan berlangsung lama.

“Kemudian kalau ada bangku yang kosong, nah boleh tuh angkat kaki atau malah boleh meletakkan barang di depan biar Kkakinya bisa diangkat seperti itu. Disarankan juga bumil menggunakan sepatu yang nyaman sehingga bisa dilepaskan di dalam pesawat, dan bisa mondar-mandir tanpa sepatu, tetapi tentunya tetap dengan kaos. Sebelum terbang jangan lupa mengosongkan kandung kemih, karena ibu hamil itu berapa menit sekali kan pengen ke toilet. Dan tentunya, pasang sabuk pengaman di bagian bawah perut untuk berjaga-jaga bila suatu saat terjadi guncangan di dalam pesawat. Untuk masalah moda transportasi pesawat, saya kira itu hal-hal itu yang perlu kita perhatikan,” tandasnya.

Terkait barang yang harus dibawa, tentunya bumil harus mempersiapkan mulai dari pakaian hamil, obat antimual, obat sakit kepala, obat diare, selimut, hingga air, dan makanan ringan.

Selain itu, disarankan juga para bumil membawa catatan kehamilan. Hal ini penting untuk berjaga-jaga jika harus melahirkan di lokasi tujuan traveling. Dengan begitu, rumah sakit atau bidan yang menanganimu bisa mengakses riwayat kehamilan. Cara ini membuat kamu lebih siap dan menghindari panik selama kehamilan. 

Terkait asupan gizi, dr. Lucy pun menyarankan bumil untuk mengkonsumsi makanan dengan jumlah kalori yang sesuai seperti biasanya, yang jangan terlalu kenyang, kemudian jangan juga biarkan perut kosong lebih dari 4 jam.

“Kemudian siapkan tas berisi cemilan tentunya. Tapi perlu diperhatikan bahwa ceamilannya ini cemilan yang sehat tidak mengandung gula tinggi atau gak kadar garam yang tinggi atau kadar lemak yang tinggi. Sebaiknya bawa camilan seperti buah kering atau kacang-kacangan, biskuit atau juga keju. Kemudian bawa air minum kemasan, karenan sepanjang perjalanan tentunya ibu hamil itu harus dipastikan hidrasinya baik agar sirkulasi darah lancar dan tetap berlangsung dengan baik. Kemudian tentunya dalam perjalanan ini ibu hamil jangan jajan sembarangan karena bisa diare, Kita menyarankan untuk tetap mengkonsumsi air dalam kemasan saja yang karena dikuatirkan ada kontaminasi yang bisa menyebabkan diare. Kalau mau jajan, jajan yang sehat ya, beli yang aman dan sehat. Kalau makan sayur jangan yang mentah, harus yang matang, kalau makan buah harus dikupas,” imbuhnya.

Baca Juga: Jelang Menopause, Ini 5 Tips Wanita yang Ingin Hamil di Atas Umur 40 Tahun! Nomor 5 Harus Dilakukan Sejak Dini Lho

Baca Juga: Penyakit Preeklamsia pada Ibu Hamil Mengancam Kesehatan Bayi dalam Kandungan, Ini 5 Tips Makan Sehat yang Wajib Dipatuhi Bumil, Catat Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.