Ilustrasi keluarga yang memikirkan pengelolaan keuangan (Seva.id/Edited by Herstory)
Faktanya, masih banyak generasi sandwich di dunia ini. Mungkin salah satunya kamu. Di mana kamu harus menanggung biaya hidup orangtua dan adik-adik.
Topik ini perlu didiskusikan bersama antara suami istri. Contoh, suami sebagai tulang punggung keluarga masih harus memberi nafkah ke orang tua atau istri yang mempunyai kewajiban membiayai orang tuanya.
Kejadian yang tidak diinginkan bisa terjadi kapanpun dan di manapun. Tidak ada yang tahu akan datangnya musibah.
Jadi, kamu dan pasangan tetap harus mengalokasikan uang untuk dana darurat. Besarannya 10 persen atau 15 persen dari gaji sebulan.
Hindari menarik dana darurat untuk membiayai keperluan yang tidak mendesak. Biarkan dana darurat tetap utuh di rekeningmu kecuali jika sudah dalam kondisi gawat.
Siapa bilang investasi itu hanya untuk pasangan yang tinggal berdekatan? Kamu dan pasangan yang dipisahkan oleh jarak pun bisa berinvestasi, seperti reksadana, saham, emas, obligasi, deposito, dan lainnya.
Dari penghasilan kamu dan pasangan setiap bulan, sisihkan 10 persen atau 20 persen untuk investasi. Tentunya di instrumen yang sesuai dengan kesepakatan bersama.
Atau bisa juga istri investasi emas, sedangkan suami investasi di instrumen yang lebih agresif seperti saham. Jadi, kamu punya diversifikasi investasi untuk meminimalisir kerugian.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Akurat
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.