Ilustrasi penyandang diabetes mengalami sulit tidur (iStockphoto/Tero Vesalainen)
Meskipun melakukan kebiasaan ini sesekali tidak akan mempengaruhi secara serius. Tapi, melakukannya terus-menerus bisa menyebabkan kurang tidur dalam jangka panjang.
Menunda bangun tidur dengan mematikan tombol alarm sementara bisa membingungkan jam internal tubuh dan mempengaruhi kualitas tidur.
Saat kamu memutuskan untuk tidur lagi, kamu cenderung akan menghabiskan malam hari dengan berguling-guling dan kurang tidur.
Akibatnya, hal itu bisa mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan yang menyebabkan gangguan metabolisme dan berat badan bertambah.
Kebiasaan ini juga akan menyebabkan masalah pada kulit wajah. Saat tidak cukup tidur, kebiasaan ini akan meningkatkan kadar hormon stres dalam tubuh yang menyebabkan peradangan, produksi sebum berlebih dan pori-pori tersumbat.
Tidur sedikit lebih lama dari bunyi alarm pertama mungkin terasa menyenangkan. Tapi, kebiasaan ini bisa memberikan efek negatif pada sistem kekebalan tubuh.
Kamu mungkin merasa lebih sering sakit daripada biasanya. Masalah ini terjadi karena kurang tidur terus-menerus yang melemahkan mekanisme pertahanan tubuh dan sistem kekebalan yang tidak bisa melindungi tubuh dari virus.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: