Ilustrasi virus Corona (Pixabay/Edited by HerStory)
Peningkatan jumlah kasus Covid-19 yang mengejutkan membuat semua orang khawatir. Selain itu, varian Omicron merajalela di seluruh dunia, sehingga sulit bagi pejabat kesehatan untuk tetap tenang.
Namun, para ahli mengatakan bahwa varian baru tidak seperti strain SARs-COV-2 sebelumnya, karena relatif lebih ringan dan lebih mudah dikelola. Sejauh ini, Omicron dikatakan mempengaruhi sistem pernapasan bagian atas yang menyebabkan gejala ringan seperti pilek dan tampaknya menyebabkan lebih sedikit kerusakan pada paru-paru, yang tentunya melegakan.
Varian Delta diketahui menyebabkan penyakit parah, yang menyebabkan rawat inap dan kematian. Banyak orang selama gelombang kedua Covid-19 menderita gejala yang sangat menyedihkan mulai dari sesuatu yang ringan seperti batuk, demam dan kehilangan penciuman dan rasa hingga gejala yang parah seperti sesak napas, nyeri dada, infeksi paru-paru yang serius. Beberapa bahkan ‘menyerah’ pada virus ini.
Sebaliknya, varian Omicron cenderung tidak melibatkan paru-paru dan sebagian besar ringan. Para ahli bahkan telah mengemuka dan mengatakan bahwa varian Covid-19 baru dapat menyerupai flu biasa atau flu. Tetapi masih banyak yang masih dalam spekulasi dan lebih banyak penelitian menunggu.
Dengan menggunakan data dari Zoe COVID Symptom Study di Inggris, Business Insider baru-baru ini mengungkapkan grafik yang menggambarkan gejala Omicron yang paling umum. Ini juga menyoroti persentase orang yang menderita gejala tertentu, yakni:
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.