Bawang putih. (Unsplash/Tijana Drndarski)
Pada model hewan, kadar garam yang tinggi juga telah terbukti bertanggung jawab atas kerusakan sel utama yang menyebabkan perkembangan kanker perut. Kesimpulannya, ada bukti kuat bahwa makanan yang diawetkan dengan cara pengasinan, termasuk sayuran yang diawetkan meningkatkan risiko kanker perut bila dikonsumsi.
Khususnya pada sayuran non-tepung, yakni sayuran yang dipisahkan menjadi beberapa kelompok sesuai dengan kandungan pati masing-masing. Berikut ini, beberapa contoh sayuran non-tepung yang sebaiknya kamu hindari jika diawetkan atau diasinkan.
Sayuran bertepung seperti kentang, ubi jalar (ubi), singkong (ubi kayu), sagu ubi dan talas mengandung kadar karbohidrat yang lebih tinggi daripada sayuran non-tepung.
Banyak bukti menggambarkan risiko yang terkait dengan pengasinan dan pengawetan makanan. Sebuah studi dalam British Journal of Cancer menemukan bahwa orang yang makan makanan asin secara teratur melipatgandakan risiko kanker perut.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.