Menu

Sempat Tertunda Karena Pandemi, Pengumuman Anugerah Adinegoro Dilangsungkan Bersama Launching Hari Pers Nasional

01 Februari 2022 08:30 WIB
Sempat Tertunda Karena Pandemi, Pengumuman Anugerah Adinegoro Dilangsungkan Bersama Launching Hari Pers Nasional

Launching Hari Pers Nasional (HPN) 2022 & ANUGERAH ADINEGORO.

Salah satu juri in-depth reporting media siber, Mulharnetti Syas bersama Yoko Sari dan Priambodo RH menyepakati IDN Times yang memenangkan kategori ini lantaran tema terkait Covid-19 tepat sasaran di masa seperti ini. 

“Karakteristik dari media siber ini lengkap karena dia meng-hiperlink ke data-data yang dia punya, kemudian dia punya info grafis, sumber beritanya tidak satu orang,” urai akademisi dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta tersebut.

“Ada yang beberapa (karya peserta lain) feature tapi seperti observasi. Ketika saya membaca berita ini sampai tiga kali, saya mendapatkan informasi yang utuh, komprehensif,” imbuhnya.

“Ada satu hal yang menurut saya tidak tersentuh, bagaimana pemerintah mengatasi itu, tidak menjawab yang diinginkan pembaca. Kita tahu ada masalaah ini, masyarakat kekurangan oksigen, tapi apa langkah pemerintah tidak ada. Tidak ada figur di-leadnya itu juga membuat satu nilai minus bagi artikel ini,” ungkapnya.

Meski begitu, masih ada beberapa pertanyaan yang tidak menjawab pertanyaan pembaca yakni bagaimana pemerintah mengatasi Covid-19, bagaimana bisa kekurangan oksigen, hal inilah yang menjadi minus dari pemenang kategori siber. 

Kategori In-depth Reporting Televisi dan Radio

Pemenang Kategori Televisi diraih dari CNN Indonesia TV yang bertajuk ‘Menghapus Mereka Yang Mati’ yang ditayangkan 22 Oktober 2021. 

Ketua juri Kategori Televisi melihat karya Miftah Faridl, Aga Dipa, Agoes Soekarno sudah memberikan konfirmasi angka soal orang yang meninggal dunai di tengan pandemi. Angka-angka tersebut rupanya menjadi acuan dalam pengambilan keputusan yang tidak diungkapkan ke publik. 

“Jadi data-data ini dikeluarkan tidak sesuai dengan kenyataan, wartawan ini, saya melihat ‘Menghapus Jejak Kematian’ pada keakurasian yang baik karena ini bisa untuk diambil keputusan. Ini selisihnya hingga 5 persen ke atas, terakhir closing nya adalah bahwa kematian ini bukan sekedar angka,” tuturnya.

Sementara ketua lainnnya, Tjandra Wibowo juga setuju kalau karya CNN Indonesia TV secara alur rapi dan bukan sekadar angka saja. 

“Saya sudah cocok dengan Ibu Tjandra dan Pak Nur, ini bagi saya cukup jeli menjadi sebuah problem yang diangkat. ‘Menghapus Mereka yang Mati’ nesw value ok, data dan kelayakannya juga ok diprosesnya juga cukup kuat,” timpal akademisi dari Universitas Padjajaran, Dadang Rahmat Hidayat yang juga juri Kategori Media Televisi.

Sementara pemenang Kategori Radio yaitu Taufik, Ramli, dan Dian dari RRI Sintang dengan judul ‘Oksigen Terakhir untuk Ayah’ yang disiarkan 3 Agustus 2021. 

Ketua juri Kategori Radio, Awanda Erna mengatakan karya Taufik dkk layak dijadikan pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2021. 

“Kalau in-depth, saya memilih perjuangannya dan feature saya memaklumi. Jadi kesimpulannya, ‘Oksigen Terakhir untuk Ayah’ yang menjadi unggulan ini sudah memenuhi tema aktual, semangat dan harapan. Secara teknik penyajiannya juga ok, dari sudut mixing dan dinamis,” ujarnya.

Frank Pedak, selaku juri kategori ini memberikan komentar judul siaran yang berdurasi 7 menit tersebut snagat puitis dan mengugunakan metode induksi yang umum shingga masuk dari semua sisinya terutama pemuatan human interestnya. 

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman: