Menu

Kanker Serviks Sebabkan Tingkat Kematian yang Tinggi, Ini Saran Menkes untuk Pencegahan

04 Februari 2022 21:05 WIB
Kanker Serviks Sebabkan Tingkat Kematian yang Tinggi, Ini Saran Menkes untuk Pencegahan

Ilustrasi seorang dokter sedang menjelaskan mengenai kanker serviks. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Bandung —

Kanker serviks menjadi salah satu kanker yang memiliki angka kematian tertinggi di Indonesia. Saat ini penyakit kanker serviks menempati nomor 2 sebagai jenis kanker yang paling banyak diderita perempuan Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan 31 Januari 2019, kasus kanker serviks terjadi pada 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian mencapai 13,9 per 100.000 penduduk.

Atas rekomendasi Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional, pada 2016, pemerintah lewat Kemenkes telah melakukan program demonstrasi imunisasi HPV. 

Dalam diskusi virtual Hari Kanker sedunia, Ketua Dewan Penasihat Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI), Andrijono mengatakan bahwa vaksin human papillomavirus (HPV) memiliki efektivitas yang baik untuk mencegah kanker serviks, dengan penelitian pada wanita 16-23 tahun yang memperlihatkan efektivitas 100 persen.

"Vaksin ini memiliki efektivitas yang baik sekali, pada penelitian wanita usia 16 sampai 23 tahun ternyata efektivitasnya mencapai 100 persen, mencapai lamanya 14 tahun. Kalau sekarang dihitung tahun 2022, jatuhnya sudah 16 tahun," ungkapnya, Jumat (4/2/2022).

Ia juga menjelaskan bahwa selama belasan tahun, vaksin HPV yang diberikan akan terus memberikan antibodi yang cukup untuk mencegah kanker serviks. Hal ini membuat penerima vaksin tidak memerlukan vaksin penguat atau booster.

Baca Juga: Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia, MSD Gandeng Kemenkes Berikan Edukasi untuk Cegah Kanker Serviks dengan Imunisasi HPV

Baca Juga: 5 Tanda Kalau Kamu Alami Kanker Serviks, Salah Satunya Keputihan dengan Bau Tak Sedap!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.