Ilustrasi keluarga yang memikirkan pengelolaan keuangan (Seva.id/Edited by Herstory)
Untuk mengantisipasi keperluan mendesak dan darurat, anda juga perlu menyiapkan dana cadangan. Karena sifatnya cadangan, maka jumlahnya bebas dan tidak ditentukan.
Satu hal lagi, anda harus berkomitmen untuk tidak mengusik dana ini dan hanya akan menggunakannya dalam keadaan mendesak.
Jika sudah mengalokasikan uang untuk pos-pos anggaran penting di atas, dan ternyata masih ada sisa uang, baru deh alokasikan dana untuk kebutuhan sekunder (pendukung) dan tersier (mewah), seperti belanja baju, kosmetik, sepatu, jalan-jalan, beli ponsel, atau pengeluaran lain. Tapi ingat harus melihat kebutuhan. Kalau memang sedang butuh sepatu baru, karena yang lama sudah rusak, baru deh belanja. Jangan sampai lapar mata, kalap belanja karena keinginan sesaat.
Ini juga hendaknya menjadi perhatian anda. Jaga rasio utang agar keuangan tetap stabil. Usahakan tidak lebih dari 30i penghasilan anda. Karena jika lebih dari itu, maka pendapatan Anda sebulan hanya habis untuk membayar cicilan utang. Atau Anda terpaksa untuk memangkas anggaran pos lain supaya ‘selamat’ dari tumpukan utang.
Oleh karena itu, bukan cuma jalankan hidup sehat, tapi juga menjaga rasio utang tetap sehat maksimal 30%.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Akurat
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.