Menu

Penerapan KB Masih Jadi Masalah Pelik, Durex Jalin Sinergi Gelar Edukasi Kontrasepsi, Seperti Apa?

14 Februari 2022 13:54 WIB
Penerapan KB Masih Jadi Masalah Pelik, Durex Jalin Sinergi Gelar Edukasi Kontrasepsi, Seperti Apa?

Para narasumber di acara konferensi pers dan talk show bertajuk “Pentingnya Peran Kontrasepsi Modern untuk Menyukseskan Program Keluarga Berencana dan Meningkatkan Kesehatan Reproduksi”, Senin (14/2/2022). (Riana/HerStory)

HerStory, Bogor —

Moms, dalam 5 tahun terakhir, proporsi wanita menikah yang tidak berpartisipasi dalam program Keluarga Berencana (KB) hampir selalu meningkat.

Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2020, angka wanita menikah yang tidak berpartisipasi dalam program Keluarga Berencana meningkat menjadi 31,2% atau sejumlah 15,37 juta wanita.

Hal ini juga dipengaruhi oleh munculnya pandemi Covid-19 yang telah menyebabkan menurunnya kapasitas layanan kesehatan reproduksi di berbagai fasilitas kesehatan sehingga membatasi akses masyarakat terhadap alat kontrasepsi selama pandemi.Hal tersebut tentunya memunculkan fenomena Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD).

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat, penurunan penggunaan alat kontrasepsi di kalangan masyarakat telah berdampak pada terjadinya 500.000 angka kehamilan tidak diinginkan (KTD) pada 2021.

Tingginya angka KTD dapat mengakibatkan berbagai risiko pada perempuan hamil yang meliputi depresi, gangguan kecemasan, tingkat stes, stunting pada bayi, dan bahkan berkontribusi pada angka kematian Ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKI).

Oleh karena itu, Reckitt Indonesi, melalui merek kontrasepsi global terpercaya, Durex, berkomitmen menjawab kebutuhan masyarakat akan kebutuhan akses kontrasepsi modern, selama dan setelah pandemi.

Karenanya, Durex pun berkolaborasi dengan BKKBN, IBI, dan Klikdokter untuk melaksanakan serangkaian kegiatan guna menyukseskan program Keluarga Berencana dan meningkatkan kesehatan reproduksi masyarakat, di antaranya melalui sosialisasi kepada lebih dari 1.000 bidan dan 200 Pasangan Usia Subur tentang alat kontrasepsi modern, dan pemberian donasi 5.000 produk kontrasepsi modern kepada klinik Praktik Mandiri Bidan (PMB) untuk disalurkan kepada PUSdi sejumlah provinsi, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Berkaitan dengan penerapan program Keluarga Berencana, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG. (K) mengungkapkan bahwa selain mampu menekan angka kehamilan tidak diinginkan (KTD), angka Kematian Ibu (AKI) dan juga angka kematian bayi (AKB), perencanaan keluarga melalui penggunaan kontrasepsi modern juga sangat penting dalam mencegah stunting bagi penerus bangsa.

“Setiap kehamilan harus direncanakan dengan baik dan matang. Kehamilan yang tidak dipersiapkan dengan baik beresiko tinggi terhadap berkontribusinya angka stunting, karena kurangnya asupan gizi dan nutrisi pada ibu hamil dan terlalu dekatnya jarak antar kehamilan. Saat ini, prevalensi stunting pada bayi lahir sudah mencapai angka 23%,” kata dr. Hasto, saat konferensi pers dan talk show bertajuk “Pentingnya Peran Kontrasepsi Modern untuk Menyukseskan Program Keluarga Berencana dan Meningkatkan Kesehatan Reproduksi”, sebagaimana dipantau HerStory, Senin (14/2/2022).

dr. Hasto pun menambahkan penggunaan kontrasepsi modern harus didorong oleh kedua pihak, pria dan wanita.

“Oleh karena itu, pasangan usia subur diharapkan mendapatkan informasi dan sosialisasi yang cukup akan manfaat dan pentingnya penggunaan KB. Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini dan program edukasi masyarakat yang inovatif melalui penggunaan aplikasi KlikKB,” sambung dr. Hasto.

Baca Juga: Gak Cuma Aman, Ternyata Pakai Kondom Bisa Bikin Bercinta Lebih Nikmat Lho! Yakin Masih Gak Mau Pakai?

Baca Juga: Rayakan Hari Kontrasepsi Sedunia, Bayer Indonesia Ajak Para Wanita Peduli Kesehatan Reproduksi Lewat Kampanye 'Bayer For Her'

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.