Menu

Waduh! Kata Penelitian, Kebahagiaan Istri Itu Lebih Penting daripada Suami Lho!

04 Februari 2020 15:30 WIB
Waduh! Kata Penelitian, Kebahagiaan Istri Itu Lebih Penting daripada Suami Lho!

Sepasang suami istri yang baru saja menikah sedang berpelukan. (Unsplash/Priscilla Du Preez)

HerStory, Jakarta —

Sekitar 40-50% pasangan menikah di Amerika Serikat memutuskan untuk menyerah dan bercerai. Kita mungkin berpikir bahwa hal seperti ini enggak akan terjadi pada kita, tetapi bisa saja terjadi. Untuk menghindari perceraian, lebih baik untuk berjuan bersama mempertahankan hubungan dan enggak pernah menyerah untuk saling mencintai.

Ditemukan sebuat studi yang dapat membantu kamu menghindari pertengkaran dan kesalahpahaman.

Ketika seorang istri senang dengan hubungan yang berjalan langgeng, semakin bahagia juga seorang suami dengan kehidupannya.

Hal ini ditemukan dengan cara melibatkan psikologi wanita. Para wanita cenderung melakukan lebih banyak untuk suamianya. Dan jika pernikahan berhasil langgeng, tentuknya akan berefek positif pada kehidupan suami. 394 pasangan dianalisis dan rata-rata mereka menikah selama 39 tahun. Di sinilah beberapa hal menarik terjadi.

Secara umum, pasangan yang mengikuti penelitian ini memberikan nilai tentang kepuasan hidup mereka sebagai pasangan. Hasilnya cukup tinggi, mereka memberikan nilai 5 dari 6 poin.

Lebih mengejutkan adalah suami justru lebih puas dengan kehidupana pernikahan yang dijalankan daripada istri. Wanita yang bahagia hanya membuat pria lebih bahagia!

Baca Juga: Menurut Penelitian, Kekuatan Pernikahan Bergantung pada Status Pekerjaan Suami

Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa istri menjadi kurang bahagia jika pasangannya sakit. Pada saat yang sama, tingkat kebahagiaan suami enggak akan berubah ketika istri mereka sakit. Wanita itu selalu merawat pria jika mulai merasa sakit, ini bisa sangat membuat istri menjadi stres. Tetapi jika istrinya sakit, biasanya istri bergantung pada putrinya, maka suaminya enggak akan mengalami stres.

Profesor Paul Dolan juga mengklaim dalam bukunya, Happy Ever After: Escaping The Myth of the Perfect Life, bahwa pria lebih diuntungkan dalam pernikahan daripada wanita. Wanita yang sudah menikah hidup di bawah tekanan dan memicu stres, sementara pria yang sudah menikah justru akan memperpanjang umurnya.

Ini membuktikan bahwa pasangan benar-benar dapat meningkatkan hubungan mereka jika mereka sama-sama memperhatikan kebutuhan satu sama lain selama masa sakit dan saat-saat sulit. Masing-masing pasangan perlu menunjukkan perhatian dan rasa cinta untuk hidup bahagia bersama.

Kesimpulan dari penelitian ini mungkin enggak mengejutkan bagi sebagian orang. Tingkat kebahagiaan seorang suami enggak memiliki dampak yang sama pada kualitas pernikahan, sementara bagi seorang istri, perasaan tidak bahagia bisa sangat merusak hubungan mereka.

Jadi, Istri bahagia, hidup bahagia. Jika ingin pernikahan sukses dan bahagia, seorang istri perlu dibuat senang. Ketika senang, tentu istri akan lebih semangat dan termotivasi untuk mengurus banyak hal pekerjaan rumah tangga.

Jika kamu enggak bahagia, jangan sungkan untuk memberi tahu pasangan dan bekerja sama untuk membuat perubahan menjadi lebih baik.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana