Ilustrasi bekerja dengan camilan sehat. (Freepik/senivpetro)
Untuk menyusun formula komunikasi yang tepat melalui konten, brand harus mengenali preferensi, kecenderungan, serta perilaku dari audiensnya.
"Kehadiran beragam platform digital, fitur, hingga tren telah membuat spektrum konten di media sosial menjadi sangat luas dan dinamis. Untuk itu, guna menyuguhkan konten yang engaging, pebisnis harus kenal betul gaya komunikasi, preferensi, serta profil dari audiensnya," ujar Dandi Sepsaditri, Founder & CEO Baso Aci Akang.
Media sosial yang senantiasa berevolusi seiring dengan dinamika perubahan tren dan perilaku konsumen menuntut brand untuk terus beradaptasi agar tetap relevan dengan situasi terkini.
Salah satu cara yang dapat diterapkan oleh brand adalah menciptakan pengalaman konsumen yang optimal dan terintegrasi, baik secara luring maupun daring, salah satunya adalah dengan memanfaatkan platform media sosial.
"Bobobox selalu berusaha untuk mengoptimalkan customer journey yang hybrid, terintegrasi, dan berkelanjutan. Enggak hanya saat konsumen menggunakan produk kita, tapi juga bagaimana kita bisa terus menjaga komunikasi dengan konten-konten yang relevan di media sosial sehingga konsumen tertarik untuk melakukan pembelian kedua, ketiga, dan seterusya," ungkap Ahmad Qois, Marketing Manager Bobobox.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.