Beberapa waktu terakhir, varian Omicron telah menjadi jenis virus corona yang mendominasi di seluruh dunia. Varian baru ini langsung menimbulkan lonjakan kasus infeksi COVID-19 di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Seperti diketahui bahwa varian Omicron ini memang lebih cepat menyebar dengan memiliki gejala yang cenderung ringan sehingga sering tak disadari. Banyak yang beranggapan bahwa gejala Omicron mirip dengan flu biasa, seperti menyebabkan pilek, sakit tenggorokan, nyeri tubuh, nyeri dada, kelelahan dan sakit kepala.

Meskipun, infeksi Omicron ringan, penting untuk mengidentifikasinya gejala Omicrom yang dominan untuk melakukan perawatan tepat dan mengurangi risiko infeksi.

Salah satu gejala yang paling dominan dari infeksi Omicron adalah sakit kepala. Sakit kepala persisten adalah tanda awal varian Omicron dan sering disertai dengan gejala lain seperti pilek, sakit tenggorokan dan kelelahan.

Dilansir dari Times of India (1/3/2022) berikut adalah tiga cara untuk mengetahui sakit kepala yang disebabkan oleh gejala infeksi Omicron:

1. Intensitas Sakit Kepala Sedang hingga Berat

Intensitas sakit kepala yang terjadi tergantung pada pemicunya. Sakit kepala bisa terasa ringan jika disebabkan oleh tekanan kerja dan bisa berat jika disebabkan karena migrain.

Dalam kasus infeksi Omicron, sakit kepala sebagian besar terasa sedang hingga parah. Rasanya seperti berdenyut, menekan, atau menusuk, yang jarang terjadi pada kasus sakit kepala umum.

Selain itu, sakit kepala yang disebabkan oleh varian Omicron juga berlangsung selama tiga hari, meskipun Anda meminum obat penghilang rasa sakit secara teratur ini tetap taka kunjung hilang.

Baca Juga: Jangan Buru-buru Beli Obat di Apotek Moms! Ini 7 Cara Alami Hempas Sakit Kepala dengan Mudah, Wajib Banget Kamu Ketahui!

Baca Juga: Kurangnya Hormon Estrogen Saat Menstruasi Picu Sakit Kepala Tak Tertahankan