Menu

Pertemanan Sesama Wanita Toxic? Kamu Saja yang Gagal Memilih Teman!

16 Juli 2020 18:00 WIB
Pertemanan Sesama Wanita Toxic? Kamu Saja yang Gagal Memilih Teman!

ilustrasi wanita yang saling memeluk (Pinterest/Edited by Herstory)

HerStory, Jakarta —

Ada banyak hal yang diungkapkan tentang wanita yang memberi fakta bahwa temenan sesama wanita ini gak asik banget, banyak dramanya dan lain sebagainya. Bahkan pandangan seperti ini justri "diiyakan" oleh kaum wanita itu sendiri.

Mereka terang-terangan mendiskreditkanwanita lain dalam pergaulan mereka. Hal ini membuat kamu harus menyadari bahwa di negara ini masyarakat masih berkutat dengan praktik misogini yang bahkan juga datang dari wanita sendiri alias internalized misogyny.

Entah apa yang terjadi dalam lingkaran pertemanan mereka sampai begitu kejamnya mendeskritkan hal tersebut. Tapi apa pun itu, sepertinya gak ada yang layak menjadi justifikasi atas generalisasi wanita dan interaksinya dalam pertemanan. Wanita jelas bisa menyenangkan dan gak banyak drama. Lagipula, drama itu seru, kok. Bukankah itu alasan masyarakat menyaksikan drama Korea?

Tahukah kamu, bahwa seharusnya kamu gak menghakimi temanmu. Bela ia apa pun yang terjadi. Lingkaran pertemanan memang seharusnya menjadi tempat yang aman untuk berbagi cerita. Bebas dari penghakiman. Namun tetap menyadarkan kesalahan.

Dalam berteman sudah sepantasnya saling mendukung dan menolong. Sukarela untuk melakukan hal baik pada teman, kalau kamu gak ada dalam pertemanan macam ini, bukan berarti semua wanita memiliki sikap yang sama, ataupun bukan berarti lingkaran pertemanan orang lain yang isinya wanita semua adalah hal yang gak pantas kamu sebut "Friendship Goals", lagian mereka juga gak butuh pengakuan apapun, sih.

Pertemanan yang lucu, frontal dan loyal antara semua wanita di dalamnya ada, kok. Mereka terlibat drama, tetapi mampu menemukan jalan keluarnya lewat komunikasi, kesabaran dan pengertian. Sehingga drama seharusnya gak menjadi sesuatu yang ditakutkan. Justru ia mampu mewarnai dan memperkuat persahabatan.

Mungkin dalam lingkaran pertemananmu itu gak ada semua perasaan saling memiliki dan melindungi, isinya cuma saling lebih baik, berkompetisi dan gak tulus menjalani pertemanan. Apalagi yang marak itu, kamu menjadi teman cuma untuk mencari tahu hal-hal yang bisa menjatuhkan temanmu, kamu gak sadar kalau kamu gak berubah, kamu akan diperlakukan seperti itu juga.

Sama halnya seperti jodoh, teman pun cerminan dirimu memperlakukan temanmu. Alasan lain untuk bertahan dalam dinamika pertemanan perempuan adalah ia lebih mampu menyediakan apa yang  dibutuhkan bersama. 

Siapa teman yang akan kamu ajak diskusi tentang menstruasi? Siapa yang bisa dengan tulus menenangkan kamu saat patah hati? Siapa yang bisa mengerti banget akan tantangan seorang wanita kalau bukan seorang wanita juga?

Logika tersebut sesuai dengan hasil riset yang ditulis oleh Suzanna M. Rose, profesor kajian gender dari Florida. Ia menuliskan bahwa same-sex friendship memberikan bantuan dan loyalitas yang lebih besar ketimbang cross-sex friendship. 

Khusus pada wanita, “bantuan” tersebut diwujudkan dalam bentuk perbincangan emosional dan dialog tentang polemik personal, seperti yang dijabarkan oleh peneliti Richard Aukett et al. dari Selandia Baru dalam tulisannya “Gender differences in friendship patterns”. Hal inilah yang umumnya gak diberikan pria dalam pergaulannya. Menurut mereka, pria cenderung fokus pada melakukan kegiatan bersama, nggak pada dialog.

Sebagai manusia, tentu kamu harus memperluas koneksi pada siapa saja. Namun kamu selalu butuh ruang aman untuk mengisi energi atau sekadar berbagi. Maka pilihlah dengan tepat ke mana kamu mengantarkan diri, Beauty

Kepada kamu wanita yang membaca ini, sayangnya, kamu gak beruntung mendapatkan teman wanita yang baik, kamu hanya bertemu individu yang salah, bukan gender yang salah. Percaya deh, kamu bisa nemuin wanita yang bisa menjadi teman baikmu. Girls who support other girls.

Baca Juga: Menuju Kesetaraan Gender di Bidang STEM, Program Perempuan Inovasi 2023 Ajak Wanita untuk Berprestasi, Beauty Tertarik?

Baca Juga: Bukan Langsung Tegur, Aurel Hermansyah Curhat Gak Suka Orang yang Kerjanya Setengah-setengah! Sindir Siapa Sih?

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.