Toxic relationship (Pinterest/Edited by HerStory)
Perceraian dapat menjadi proses yang menguras tenaga dan emosi. Mayoritas orang juga tak mau tinggal seatap dengan pasangan saat proses perceraian berlangsung.
Tanyakan pada teman atau keluarga, apakah mereka bersedia menampung dirimu untuk sementara? Pikirkan pula jika kamu sudah punya anak.
Jika kamu sudah lama terjebak dalam pernikahan tidak sehat, wajar jika masalah di antara kalian makin menumpuk. Untuk itu, carilah pengacara yang bisa membantu.
Pengacara yang baik akan bersedia membantu dalam hal keuangan, hak asuh anak, hingga kapan waktu yang tepat untuk bercerai.
Jika kamu dan pasangan sudah punya anak, mungkin kalian harus tetap berkomunikasi. Namun, jangan bicara soal hal lain di luar anak.
Untuk jaga-jaga, rekam dan simpan semua bentuk percakapan. Kamu juga bisa menyimpan jurnal. Sebisa mungkin, hindari pertengkaran atau argumen yang bisa membuatmu berubah pikiran.
Selain meminta bantuan ahli keuangan dan pengacara, kamu juga bisa menemui terapis untuk membantumu secara emosional.
Jangan hadapi perpisahan ini sendirian. Sebisa mungkin, carilah bantuan dari profesional yang bisa berempati dengan keadaaanmu.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.