Ilustrasi Tidur Menggunakan Kipas. (Vaaju/Edited by HerStory)
Angin dingin yang dikeluarkan kipas angin menyebabkan otot leher menjadi kencang. Otot yang kencang semalaman mengakibatkan leher dan bahu kaku bahkan kram.
Bell Palsy adalah penyakit di mana sistem syaraf wajah berubah menjadi tegang, sulit senyum dan susah berekspresi. Hal ini diakibatkan suhu dingin yang fokus menerpa bagian wajah secara terus menerus sepanjang malam. Ketika wajah terlalu lama terpapar udara dingin dari kipas angin, kemungkinan akan mengalami penyakit Bell Palsy.
Tubuh akan kekurangan oksigen ketika arah kipas angin langsung ditujukan ke wajah. Dampaknya akan semakin buruk jika angin mengenai bagian hidung dan mulut di dalam ruangan yang tidak memiliki fentilasi. Udara yang berputar-putar di dalam tubuh tidak diperbaharui, sehingga oksigen tidak dapat berfungsi dengan baik ketika dihirup.
Penderita penyakit asma atau mudah terkena alergi debu wajib menjauhi kipas angin. Sebab, kipas angin yang menyala biasanya akan menyedot debu di sekitarnya.
Kipas angin perlu dibersihkan secara rutin. Terpapar kipas angin yang kotor dapat menyebabkan tenggorokan menjadi gatal, batuk dan mengalami gejala asma.
Setelah semalaman terpapar udara dari kipas angin, mulut dan tenggorokan akan menjadi kering. Dalam jangka waktu panjang, hal itu dapat mengakibatkan masalah pada gusi dan gigi.
Disarankan ketika tidur dan terpaksa harus memakai kipas angin, untuk membuka jendela atau pintu agar udara bisa berganti.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.