Menu

Di Mata CEO Treasury: Milenial Itu Bukan Kolonial!

10 Februari 2020 10:35 WIB
Di Mata CEO Treasury: Milenial Itu Bukan Kolonial!

Dian supolo, CEO Treasury. (Warta Ekonomi/Sufri Yuliardi)

HerStory, Jakarta —

Generasi milenial selalu menjadi pokok bahasan di setiap kalangan, utamanya dalam perihal pekerjaan. Banyak yang beranggapan bahwa bekerja dengan milenial adalah hal yang sulit. Namun, CEO Treasury, Dian Supolo enggak beranggapan demikian.

Dian meyakinkan banyak pihak bahwa bekerja dengan milenial itu mengasyikkan apabila sang pemimpin sudah tahu strategi yang tepat.

“Kesulitan memimpin milenial itu sangat kecil. Karena dari awal saya sudah mempersiapkan mental dan mindset untuk bekerja dengan milenial,” ucap Dian saat berbincang dengan Redaksi HerStory, Kamis (6/2/2020) lalu.

Wanita berkaca mata itu menegaskan, ketimbang mempeributkan sulitnya mengerti milenial, alangkah baiknya perusahaan mempersiapkan segalanya yang dibutuhkan mereka. Mulai dari lokasi kantor, hingga jam kerja.

“Milenial itu bukan kolonial. Saya belajar lebih memahami milenial mulai dari lokasi kantor, desain kantor, seperti apa yang mereka inginkan. Karena milenial dikenal dengan generasi yang maunya serba mudah dan enggak mau ribet,” jelas Dian, “milenial itu lebih consent ke greens, jadi pemilihan gedung lebih diutamakan yang go green.”

Baca Juga: EF English Center Meluncurkan Program Khusus Generasi Milenials

Bukan hanya itu, Dian juga memiliki strategi sebagai seorang pemimpin yang karyawannya secara keseluruhan adalah milenial. Ia mengungkapkan, sistem dan jam kerja yang fleksibellah yang dicari para milenial.

“Milenial itu enggak suka di penjara, mereka suka bebas, dan jam kantor yang fleksibel. Mereka juga enggak suka digurui, tapi mereka lebih suka dichallenge. Biarkan mereka mengungkapkan pendapat mereka, dengan begitu mereka akan merasa nyaman,” ungkap Dian.

Wanita yang sudah berkarier kurang lebih selama 22 tahun ini berpendapat, menjadi pemimpin dengan karyawan di atas generasi milenial pasti akan lebih sulit daripada memimpin milenial.

“Bagi saya, mungkin akan lebih sulit bekerja dengan generasi di atas milenial. Kenapa? Karena mereka sudah terbentuk,” tutupnya.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Clara Aprilia