Menu

Keracunan Arsenik karena Makanan? Ini Penjelasan Medis!

29 Juli 2020 16:15 WIB
Keracunan Arsenik karena Makanan? Ini Penjelasan Medis!

Ilustrasi wilayah yang beracun (Unsplash/Wilco de Maijer)

HerStory, Jakarta —

Moms, kamu pasti pernah mendengar ada makanan yang enggak boleh dicampur dengan bahan lainnya karena bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Keracunan dapat terjadi jika bahan makanan mengandung racun atau telah terpapar racun, begitulah singkatnya.

Nah, ternyata ada banyak, nih, informasi yang tersebar khususnya di grup WhatsApp terkait informasi yang melibatkan kabar seorang gadis yang meninggal yang diduga penyebab kematiannya adalah keracunan arsenik.

Dilansir dari beberapa sumber, informasi itu mengklaim bahwa arsenik yang ditemukan enggak dikonsumsi dengan sengaja, melainkan disebabkan oleh reaksi terhadap makanan. Berikut informasi mengenai keracunan arsenik ini:

"Seorang gadis di Taiwan meninggal secara mendadak, hasil autopsi adalah..... ! Harus lihat! 

Di Taiwan, seorang gadis mendadak meninggal dengan ketujuh lubang mengeluarkan darah, dalam waktu semalam, langsung meninggal. Melalui hasil autopsi sementara, dinyatakan penyebabnya adalah meninggal karena keracunan arsenik. 

Arseniknya muncul darimana? Seorang dosen dari fakultas kedokteran diminta datang untuk membantu investigasi. Dosen mengamati benda2 yang diambil keluar dari lambung korban secara teliti, tidak sampai setengah jam, misteri kematian mendadak terbongkarkan. 

Dosen menyatakan: "korban bukanlah bunuh diri, juga bukan dibunuh, melainkan meninggal 'dibunuh' oleh ketidaktahuannya". Semua penasaran.

Dosen berkata : “ Arsenik tercipta di dalam perut korban" korban dalam berapa waktu yang lalu, tiap hari mengkonsumsi Vitamin C. Ini jelas tidak ada masalah, masalah timbul dikarenakan dia makan udang dalam jumlah yang banyak untuk makan malam. Udang pada hakekatnya tidak ada masalah, maka, dia makan di rumah juga tidak masalah, namun, korban dalam waktu yang bersamaan mengkonsumsi Vitamin C, inilah letak permasalahannya! 

Seorang peneliti di Universitas Chigago Amerika, melalui penelitian menemukan, udang dan beberapa makanan serupa yang memiliki cangkang lunak mengandung senyawa arsenik penta yang cukup kental. Makanan semacam ini masuk ke dalam tubuh, pada hakekatnya tidak berefek racun pada tubuh. namun, setelah mengkonsumsi Vitamin C, dikarenakan reaksi kimia, menyebabkan arsenik penta yang semula tidak beracun (arsenik anhydride, yang juga dikenal arsenic pentoksida, yang rumus kimianya adalah (AsO5), berubah menjadi arsenik tripossum yang beracun (arsenic tri), yang juga disebut diarsenic trioksida, rumus kimianya (As2O3), inilah biasanya disebut sebagai arsenik! 

Arsenik memiliki fungsi sebagai bahan baku racun, dapat menyebabkan kelumpuhan kapiler, menghambat aktifitas thioglycem, juga menyebabkan pusat piringan liver pada lemak tersembunyi liver rusak, menyebabkan jantung, liver, ginjal, usus mengandung darah berlebih, pori2 pada lapisan kulit luar rusak, kapiler membesar. 

Sehingga menyebabkan keracunan pada korban, biasanya keluar darah dari 7 lubang. Maka, harus berhati2, saat periode mengkonsumsi Vitamin C, harus pantang makanan udang dan sejenisnya. Saat ini ada beberapa minuman juga mengandung Vitamin C. ?????vit© Udang/Kerang/Kepiting + Vit C = keracunan. ????????????? Obat flu + soft drink = keracunan. ????????????? Duren + soft drink = keracunan. Duren + uang 1juta n alhamdullilah ???????????? 

Setelah selesai membaca, mohon jangan pelit, sebarkan kepada teman, keluarga dan kerabat di sekitar Anda..."

Namun, benarkah keracunan arsenik disebabkan oleh konsumsi kombinasi makanan tertentu seperti vitamin C dan udang? Nah, informasi macam ini ikategorikan sebagai misinformasi, Beauty. Konsultan nutrisi Leona Victoria Djajadi mengungkapkan bahwa mustahil produsen mi yang sudah lolos sertifikasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dengan sengaja menggunakan arsenik dalam bahan bakunya. 

Arsenik atau arsen pentoksida adalah senyawa anorganik dengan rumus As?O?. Seperti dikemukakan Norman N. Greenwood dan A. Earnshaw (Chemistry of the Elements, 1997), senyawa ini bersifat padat, berwarna putih, dan relatif enggak stabil. Selain itu, arsen dengan bilangan oksidasi +5 sendiri jarang ditemukan. Senyawa yang lebih sering muncul adalah arsen trioksida.

Semua senyawa arsen beracun banget, lho, sehingga nggak mungkin digunakan secara terang-terangan dalam bahan makanan. Dilansir dari World Health Organization (WHO), Arsenik merupakan komponen alami dari kerak bumi dan tersebar di udara, air, dan tanah. Arsenik beracun banget dalam bentuk anorganik. Arsenik digunakan secara industri sebagai agen paduan, serta dalam pengolahan kaca, pigmen, tekstil, kertas, perekat logam, pengawet kayu dan amunisi. Hingga batas tertentu, arsenik juga digunakan dalam pestisida, pakan hewan, dan obat-obatan.

Kalau ancaman yang terbesarnya sendiri ialah arsenik berasal dari air tanah yang terkontaminasi. Arsenik anorganik secara alamiah terkandung dalam jumlah besar pada air tanah seperti ditemukan di Argentina, Bangladesh, Chili, Cina, India, Meksiko, dan Amerika Serikat. Air minum, tanaman yang diairi dengan air yang terkontaminasi dan makanan yang disiapkan dengan air yang terkontaminasi adalah sumber paparan utama. Ikan, kerang, daging, unggas, produk susu, dan sereal juga dapat menjadi sumber makanan yang mengandung arsenik, meskipun paparan dari makanan ini umumnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan paparan melalui air tanah yang terkontaminasi.

Nah, untuk makanan laut sendiri, arsenik terutama ditemukan dalam bentuk organik yang sifatnya enggak terlalu beracun.

WHO juga mengungkapkan bahwa perokok tembakau juga dapat terkena paparan arsenik anorganik secara alami karena tanaman tembakau dulunya menggunakan insektisida arsenat timbal. Kalau seseorang mengalami keracunan arsenik akut, gejala yang ditemukan meliputi muntah, sakit perut dan diare. 

Reaksi ini diikuti oleh mati rasa dan kesemutan, kram otot dan pada tingkat tertentu, kematian. Kemudian, efek jangka panjang paparan arsenik biasanya dapat diamati pada kulit, seperti perubahan pigmentasi dan bercak pada telapak tangan dan telapak kaki. Setelah paparan minimal sekitar lima tahun bisa menyebabkan kanker kulit.

Nah, paparan arsenik jangka panjang ini dapat menyebabkan kanker kandung kemih dan paru-paru. Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) sudah mengklasifikasikan senyawa arsenik sebagai senyawa yang bersifat karsinogenik bagi manusia. Paparan arsenik anorganik dalam jangka panjang dan jumlah besar, terutama melalui air minum dan makanan, dapat menyebabkan keracunan arsenik kronis. Kanker kulit merupakan dampak arsenik yang banyak ditemui.

Informasi terkait reaksi keracunan karena mengonsumsi makanan laut dan vitamin C yang diduga menyebabkan keracunan arsenik sudah dikonfirmasi menyesatkan oleh lembaga pemeriksa fakta Afrika, Africacheck. Informasi ini telah menyebar lewat media sosial dan platform Whatsapp di Afrika sejak 2019, Moms.

Dilansir dari Africacheck, Vincent Idemyor, Profesor Farmakologi Klinis di University of Port Harcourt di Nigeria Selatan mengungkapkan keracunan arsenik terjadi ketika seseorang memiliki kadar arsenik yang tinggi dalam darah. Tapi senyawa ini dalam porsi kecil juga ditemukan lewat makanan, udara, dan air yang kita minum. Idemyor juga menambahkan, “Vitamin C dan udang adalah makanan yang sehat. Kombinasi ini sama sekali enggak berbahaya. Keracunan cuma bisa terjadi kalau makanan laut itu mengandung racun," tuturnya.

Moms, jadi jangan lagi asal percaya sama hoax yang beredar ya, pastikan dulu informasi yang disampaikan itu benar-benar valid jadi nggak bikin informasi yang disampaikan itu menyesatkan.

Baca Juga: Dyson Airstrait Straightener Hadir Bikin Tampilan Rambut Makin Slay, Metode Wet-to-Dry Tanpa Hot Plate Bikin Rambut Makin Berkilau!

Baca Juga: Cegah Infeksi Usus Saat Puasa dengan 6 Cara Simpel Berikut Ini, Beauty Harus Tahu Nih!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan