Menu

Waduh! Cegukan Gak Berhenti Bisa Jadi Tanda Positif Covid-19, Bener Ga Sih?

11 Agustus 2020 11:00 WIB
Waduh! Cegukan Gak Berhenti Bisa Jadi Tanda Positif Covid-19, Bener Ga Sih?

Ilustrasi cegukan (Pinterest/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, kamu pasti pernah mengalami cegukan, kan? Biasanya cegukan akan berhenti dengan sendirinya atau untuk beberapa kejadian ini harus dibantu dengan menggunakan air. Cegukan yang terus menerus terjadi terkadang bikin kita enggak nyaman.

Akhir-akhir ini sedang ada berita yang tersebar bahwa cegukan yang terjadi terus menerus bisa menjadi pertanda bahwa kita terkena virus covid-19 lho! Gejala awal covid-19 kini bisa bermacam-macam, bisa dimulai dengan demam, batuk kering, sakit tenggorokan hingga sesak napas yang bikin covid-19 dijuluki penyakit dengan 1000 wajah.

Beberapa ciri dari virus covid-19 terlihat menyerang bagian pernapasan kita selain itu virus ini bisa menyebabkan beberapa gejala yang enggak seperti yang kita tahu seperti hilangnya rasa dan bau (tanpa hidung yang tersumbat), masalah mata, ruam kulit, masalah pencernaan ringan hingga pusing di beberapa kasus.

Menurut artikel yang dilansir (10/08/2020) dari Times of India mengatakan bahwa penelitian yang diterbitkan dalam America n Journal of Emergency Medicine memberikan petunjuk gejala baru dari virus covid-19 yang dianggap sebagai tanda pertama dari penyakit ini yaitu cegukan secara terus menerus.

Dalam penelitian tersebut, dokter dari Cook County Health, Amerik Serikat mengatakan laporan dari sebuah kasus seorang pria berusia 62 tahun, yang pergi ke unit gawat darurat rumah sakit setelah menderita cegukan terus-menerus selama empat hari. 

Pasien tersebut diketahui enggak memiliki riwayat penyakit paru-paru dan sudah kehilangan berat badan hingga 11kg selama empat bulan terakhir meski enggak melakukan diet sama sekali. Pasien tersebut akhirnya dirawat di rumah sakit dengan riwayat cegukan persisten selama empat hari dan enggak menunjukkan gejala virus covid-19.

Pada pemeriksaan fisik menunjukkan suhunya mencapai 38 derajat celcius namun hidungnya enggak tersumbat, sakit tenggorokan, nyeri dada ataupun sesak napas. Karena melihat hal ini, akhirnya dokter mencoba merontgen lelaki tersebut dan menemukan kekeruhan seperti kaca tanah yang enggak normal di paru-parunya.

Kelainan ini biasanya muncul sebagai area yang berkabut di paru-paru dan menjadi tanda sebagai rusaknya paru-paru, peradangan atau pendarahan menurut professor Kebijakan dan Manajemen Kesehatan di Sekolah Umum Kota City, New York (CUNY) School of Public Health.

Di dalam pemeriksaan CT Scan ditemukan bahwa ada peradangan paru-paru yang menjadi penyebab dari cegukan tersebut. Pasien tersebut akhirnya dirawat di unit covid-19 setelah dokter memutuskan untuk mengujinya sebagai virus baru.

Ketika dirawat, laki-laki tersebut mengalami demam tinggi dan detak jantung naik. Menurut sebuah laporan satu hari setelah dia masuk rumah sakit, dia dinyatakan positif covid-19.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Virgilery Levana