Menu

Begini Cara Efektif Cegah dan Kontrol Diabetes Gestasional saat Hamil, Simak Baik-baik Ya!

18 Mei 2022 09:35 WIB
Begini Cara Efektif Cegah dan Kontrol Diabetes Gestasional saat Hamil, Simak Baik-baik Ya!

Penyakit Diabetes. (Pixabay/Tumisu)

HerStory, Bekasi —

Diabetes gestasional merupakan jenis diabetes yang dapat berkembang selama kehamilan.

Gak seperti diabetes tipe 1, diabetes gestasional enggak disebabkan oleh kekurangan insulin, tetapi oleh hormon lain yang diproduksi selama kehamilan yang dapat membuat insulin kurang efektif. Kondisi ini disebut sebagai resistensi insulin. 

“Resistensi insulin terjadi selama kehamilan karena banyak perubahan hormonal,” kata OB-GYN Dr. Sarah Twogood, sebagaimana dikutip via Akurat.co.

Resistensi insulin berarti insulin tidak bekerja secara memadai, dan karena insulin menurunkan glukosa, kadar gula dalam tubuh. Ini menghasilkan peningkatan kadar glukosa," jelasnya. 

Segala bentuk olahraga dapat membantu mengendalikannya karena tubuh menggunakan glukosa selama berolahraga.

Twogood mengatakan bahwa bahkan berjalan secara rutin selama kehamilan dapat membantu mengontrol diabetes gestasional.

"Ini membantu menurunkan kadar glukosa dan membantu mengendalikan diabetes," katanya.

The American Diabetes Association mencatat bahwa, saat berolahraga, sensitivitas insulin meningkat sehingga sel-sel otot lebih mampu menggunakan insulin apa pun di tubuh untuk mengambil glukosa.

Ada juga manfaat ketika otot berkontraksi selama berjalan, sel-sel dapat mengambil glukosa dan menggunakannya untuk energi, terlepas dari apakah ada insulin yang digunakan atau enggak.

Waktu dapat bervariasi, tetapi beberapa ahli merekomendasikan berjalan antara 20 hingga 40 menit, kira-kira 30 menit setelah makan.

Kamu juga dapat tetap aktif dalam beberapa cara melalui olahraga atau bahkan melakukan aktivitas yang tidak terlalu berat. 

Menurut Healthline, diabetes gestasional, sebagian besar, dapat dikelola dengan diet dan olahraga saja.

Kamu harus mengonsumsi protein setiap kali makan, termasuk buah-buahan dan sayuran setiap hari, membatasi atau menghindari makanan olahan, dan memperhatikan ukuran porsi dan jumlah karbohidrat. 

Twogood menyatakan bahwa hal ini tidak boleh dianggap sepele, sebab memengaruhi kondisi bayi.

Secara umum, risiko untuk bayi dengan GD adalah ukurannya yang lebih besar daripada yang seharusnya (makrosomia), kelahiran prematur, respiratory distress syndrome (RDS), hingga keguguran. 

Oleh sebab itu, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan untuk sering memantau gula darah, mengonsumsi insulin jika diperlukan, dan melakukan tes diabetes setelah kehamilan.

CDC mengimbau untuk melakukan tes diabetes enam sampai 12 minggu setelah bayi lahir, dan kemudian setiap satu sampai tiga tahun.

Adapun diabetes gestasional biasanya akan hilang segera setelah melahirkan. Ketika tidak hilang, itu disebut diabetes tipe 2.

Baca Juga: Jelang Lebaran Sibuk Cat Rumah? Jika Sedang Hamil Bisa Bahaya untuk Kandungan Gak Sih?

Baca Juga: Duhh...Ternyata Bisa Bikin Nyaman, Intip Yuk Manfaat Lain Menghisap 'Gunung Kembar' Selama Masa Kehamilan

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Akurat

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Cherryn Lagustya

Artikel Pilihan