Menu

Terkait Hipertensi, Begini Kata Pakar Soal Penyebab Hasil Tekanan Darah Berbeda saat di Rumah dan Klinik, Simak Beauty!

18 Mei 2022 10:20 WIB
Terkait Hipertensi, Begini Kata Pakar Soal Penyebab Hasil Tekanan Darah Berbeda saat di Rumah dan Klinik, Simak Beauty!

Ilustrasi memeriksa tekanan darah. (pinterest/freepik)

"Pengendalian tekanan darah yang dilakukan akan berdampak hidup lebih lama, karena peningkatan tekanan darah merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular), stroke dan ginjal," imbuh dr. Erwinanto.

Selanjutnya, dr. Erwinanto juga mengatakan bahwa ketidaknyamanan seseorang dapat memengaruhi hasil tekanan darah, lho Beauty. Misalnya, tekanan darah kita di klinik bisa saja naik, tapi saat kita memeriksakannya di rumah, hasilnya normal. Kok bisa begitu?

"Biasanya di klinik tekanan darah naik akibat ketidaknyamanan, dibanding melakukan pemeriksaan tekanan darah di rumah. Inilah yang disebut dengan hipertensi terselubung, yang hasilnya membuat dokter kesulitan menentukan kondisi pasien yang sesungguhnya. Kondisi ini berbahaya, karena adanya tekanan darah tinggi yang tidak terdeteksi,” bebernya.

Dikatakan dr. Erwinanto, hipertensi terselubung ini sulit ditemukan saat tes tensi di klinik. Untuk menemukannya harus beberapa kali kunjungan baru bisa terdeteksi, bahkan harus sampai 5 kali.

Dan dr. Erwinanto bilang, jika kita hendak mengukur tekanan darah di rumah, sebaiknya tidak dilakukan secara asal-asalan. Setidaknya, pengukuran tensi ini harus dilakukan setiap hari atau selama 3 hingga 4 hari di waktu yang sama. Dan, waktu terbaik yaitu saat pagi dan sore hari. Tiap pengukuran lakukan 2 kali dengan jeda 1 hingga 2 menit.

“Pertama, ukur tekanan darah setiap hari setidaknya tiga sampai empat hari berurutan, lebih baik tujuh hari berurutan, setiap pagi dan sore hari. Kedua, setiap mengukur tensi, lakukan setidaknya dua kali dengan jeda satu sampai dua menit. Ketiga, tingkat tekanan darah ditentukan oleh rerata semua pengukuran kecuali pengukuran hari pertama,” tandasnya.

"Dan ingat, seseorang dikatakan hipertensi atau tekanan darah tinggi apabila hasil menunjukkan angka lebih dari 140 per mmHg,” pungkasnya.

Baca Juga: Biar Gak Membahayakan Tubuh, Ini Nilai Tekanan Darah yang Normal pada Lansia, Kira-Kira Berapa Ya?

Baca Juga: Darah Tinggi Minggat! Ini 5 Makanan Kaya Protein yang Cocok untuk Dikonsumsi, Catat Ya Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Artikel Pilihan