Menu

Jadi Penyebab Kematian Tertinggi Kedua Pada Wanita, Ini 3 Kunci Penting Turunkan Kasus Kanker Serviks Menurut Pakar 

20 Mei 2022 09:42 WIB
Jadi Penyebab Kematian Tertinggi Kedua Pada Wanita, Ini 3 Kunci Penting Turunkan Kasus Kanker Serviks Menurut Pakar 

Ilustrasi kanker serviks (Freepik/Edited By HerStory)

Menyoal hal tersebut, kata dia, setidaknya ada tiga poin penting yang menjadi kunci untuk menurunkan kasus kanker serviks, yaitu pola hidup sehat, vaksinasi, dan skrining secara berkala.

Adapun, pola hidup sehat ini mencakup banyak hal, termasuk menghindari seks berisiko dengan tidak berganti-ganti pasangan. lalu, lakukan vaksinasi untuk mencegah infeksi virus HPV sedini mungkin, serta skrining untuk mendeteksi lesi prakanker serviks atau sel-sel prakanker serviks.

“Semua itu hanya memberi makna kalau dari semua pihak mau melaksanakan dengan baik–baik, itu pemberi layanan, pemegang kebijakan, maupun pelaksananya, serta dibarengi dengan kepedulian masyarakat sehingga hal itu baru bisa tercapai,” beber dr. Aldrin.

Selanjutnya, 2 kunci terakhir, yakni vaksinasi dan skrining, tengah didorong oleh pemerintah. Dia bilang, Kemenkes telah memasukkan vaksin HPV sebagai vaksin wajib dalam program imunisasi nasional, menargetkan siswa perempuan kelas 5 dan 6 SD/sederajat.

“Selain itu, Kemenkes menargetkan pada 2022 untuk memperluas vaksinasi HPV di delapan provinsi yang masuk dalam Roadmap Pengendalian Kanker Indonesia 2022-2040. Upaya skrining juga telah masuk dalam roadmap tersebut dengan menargetkan cakupan skrining untuk deteksi dini kanker payudara dan leher rahim sebesar 50 persen pada 2022.

“Kalau kita melakukan deteksi dini secara berkala, itu suatu upaya dalam menurunkan kasus kanker, dalam hal ini kanker serviks. Tentunya kita akan mencari sedini mungkin bila ada lesi prakanker sehingga bisa intervensi di awal dan tidak berkembang menjadi kanker,” ujar dr. Aldrin.

Lebih lanjut, dr. Aldrin bilang, meski termasuk jenis kanker yang mematikan, namun kanker serviks dapat dicegah sedini mungkin dengan beberapa cara, termasuk skrining secara berkala dan kemudian jika hasilnya positif dapat segera ditindaklanjuti.

“Leher rahim ini jenis kanker yang paling mungkin baik untuk diobati jika ditemukan pada stadium yang dini. Artinya, kita masih bisa menemukan lesi prakanker yang bisa kita intervensi,” pungkasnya.

Baca Juga: Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia, MSD Gandeng Kemenkes Berikan Edukasi untuk Cegah Kanker Serviks dengan Imunisasi HPV

Baca Juga: 5 Tanda Kalau Kamu Alami Kanker Serviks, Salah Satunya Keputihan dengan Bau Tak Sedap!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Artikel Pilihan