Ilustrasi marah (Freepik)
Para ahli belum mengetahui secara pasti mengapa penderita hipertensi suasan hatinya gampang sekali berubah. Nmaun, ada beberapa teori pendukung yang mengaitkan kebiassan marah dengan gejala hipertensi, seperti sulit mengendalikan stres.
Ya, para ahli menyebut bahwa orang yang mengidap hipertensi sulit mengendalikan stres lantaran respons otak yang terganggu hipertensi. Hal ini membuat otak mengeluarkan dorongan amarah sebagai responsnya.
Namun, teori tersebut masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Jadi, yuk Moms hindari marah-marah. Biar tubuh kita lebih sehat! Semoga informasi ini bermanfaat.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.