Sebatang Rokok. (Unsplash/Mathew MacQuarrie)
Padahal, selain berefek buruk bagi kesehatan, produksi, distribusi, dan konsumsi rokok berdampak langsung terhadap polusi udara, emisi karbon, perubahan iklim, penggundulan hutan, dan sumber daya alam berharga lainnya yang terbatas.
Secara khusus, polusi udara secara luas diakui sebagai faktor risiko utama penyakit jantung, serta risiko kesehatan lingkungan terbesar di dunia. Bukti menunjukkan bahwa sekitar 25i semua kematian akibat penyakit kardiovaskular dan 24i semua kematian akibat stroke disebabkan oleh polusi udara.
“Dibutuhkan komitmen dari setiap individu untuk mengakhiri epidemi tembakau dan kita bisa memulainya dari diri kita sendiri. Industri tembakau sangat menghambat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang berkaitan dengan kesehatan dan lingkungan. Selain itu, pemerintah perlu mengambil langkah serius terhadap kampanye marketing tembakau dan segala produknya untuk meningkatkan kesehatan dan melestarikan lingkungan kita,” ujar Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia, Esti Nurjadin, dalam keterangan resminya kepada HerStory, Senin (30/5/2022).
Dengan pemahaman lebih dalam arti dari “Tobacco is Killing Us and Our Planet”, Hari Tanpa Tembakau tahun ini mengajak masyarakat untuk memaknai arti “membunuh” yang tidak hanya dari perilaku menggunakan produk tembakau seperti rokok tetapi pada hal-hal yang lebih mendasar lainnya.
“Dengan mengatakan ‘tidak’ pada produk tembakau, kita sudah mengatakan ‘tidak’ pada berbagai masalah dalam hidup kita. Jangan menyerah pada kebiasaan baik ini, Karena tembakau berpotensi merusak masa kini, masa depan kita, dan juga lingkungan di sekitar kita,” tutup Esti.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.