Menu

Hamil dengan Miom, Berbahayakah Bagi Janin? Begini Penjelasan Dokter Ahli

08 Juni 2022 08:43 WIB
Hamil dengan Miom, Berbahayakah Bagi Janin? Begini Penjelasan Dokter Ahli

Ibu sedang mendengarkan musik pada anak dalam kandungan

dr. Yusuf menuturkan, ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan peluang wanita terkena miom, antara lain faktor keturunan, kegemukan, kebiasaan makan daging merah, daging olahan dan berpengawet,jarang makan sayur dan buah.

“Sebagian besar faktor risiko yang bisa menyebabkan miom tersebut bisa dikontrol. Untuk mencegah miom, wanita perlu menjaga berat badannya tetap ideal, mengonsumsi daging merah tidak berlebihan, tak makan daging olahan dan makanan olahan, serta rajin makan sayur dan buah. Hal yang tak kalah penting, pastikan wanita melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi secara berkala. Terutama jika memiliki keluarga yang pernah terkena miom,” paparnya.

Ia pun mengatakan, mayoritas miom ini memang sudah ada sebelum kehamilan itu sendiri, jadi bukan kehamilan itu yang mengakibatkan munculnya tumor ini.

“Memang ketemunya saat kehamilan, karena pasien biasanya baru check up ke dokter pada saat telat datang bulan. Sebenarnya itu bisa jadi sudah ada jauh-jauh hari, cuma baru terdeteksi saat si pasien memeriksakan kehamilannya. Itulah yang menjadi problem, karena pasien yang hamil ini mengeluh ada sakit. Jadi sebaiknya, jangan datang ke dokter itu dengan mind set buat visit saja, tapi buat medical check up,” jelas dr. Yusuf.

Lebih jauh, dr. Yusuf menegaskan bahwa miom yang diidap wanita hamil tak akan mengganggu kesehatan janinnya. Karena kata dia, walaupun dalam satu rahim yang sama, miom tak akan mempengaruhi janin baik dari sisi aspek kecacatan, atau pertumbuhan dari janinnya itu sendiri.

“Itu sangat tak mengganggu. Karena janin itu dapat makanan suplainya dari ibunya melalui plasenta,” paparnya.

Tapi kata dr. Yusuf, problem-nya justru tergantung dari letak miomnya sendiri. Jika miomnya dekat dengan area jalan lahir, mungkin posisi janin yang akan berubah karena akan terhambat.

dr. Yusuf mengatakan, jika dari hasil pemeriksaan USG ditemukan miom saat hamil, dokter akan mempertimbangkan penanganan yang sesuai dengan kondisi pasein. Akan tetapi, kata dia, kebanyakan miom tak menimbulkan gejala dan tak mengganggu kehamilan, sehingga tak diperlukan penanganan khusus.

“Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah soal adanya keluhan atau tidak. Apabila si ibu mengalami keluhan yang luar biasa, dia harus datang lebih dini, kalau saya sendiri ke pasien itu biasa memberikan kontak, agar kita bisa memfollow-up pasien terkait kondisinya. Terlebih bagi pasien yang memiliki risiko seperti ini,” tandasnya.

Baca Juga: Sering Disepelekan para Perempuan, Ini Penyebab Miom, Hati-hati Beauty!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Artikel Pilihan