Seorang wanita sedang sakit kepala. (pinterest/freepik)
"Sayangnya, hal ini (migrain) dapat sangat mempengaruhi tidurmu yang pada gilirannya meningkatkan risiko alami migrain dengan intensitas yang lebih sering," tambahnya.
Studi lain tentang pasien migrain, yang diterbitkan pada 2017 di Cephalalgia, menemukan bahwa migrain pagi dikaitkan dengan gangguan pada jam tubuh seseorang, atau kronotipe. Penelitian mengatakan bahwa jika mengalami migrain di pagi hari, kamu mungkin juga memiliki ritme sirkadian yang sedikit tak normal, sinyal alami yang menentukan kapan tidur dan bangun. Migrain juga menjadi lebih umum saat siklus tidurmu kacau.
"Perubahan pola tidur seperti jet lag atau terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur juga dapat menyebabkan migrain," kata Dr. Cara.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.