Menu

Pandemi Covid-19 Belum Usai, Pakar Kembali Ingatkan Pentingnya Vaksinasi Booster, Jangan Sampai Enggak Ya Beauty!

25 Juni 2022 15:18 WIB
Pandemi Covid-19 Belum Usai, Pakar Kembali Ingatkan Pentingnya Vaksinasi Booster, Jangan Sampai Enggak Ya Beauty!

Vaksin AstraZeneca. (Instagram/Edited by HerStory)

Fyi Beauty, di Indonesia sendiri, pemberian dosis booster bagi lansia (usia > 60 tahun) dapat diberikan dengan interval minimal 3 bulan setelah mendapat vaksinasi primer lengkap. Vaksinasi booster dapat dilakukan secara homolog atau heterolog menggunakan regimen vaksin yang tersedia di lapangan dan sudah mendapatkan EUA dari BPOM serta sesuai dengan rekomendasi ITAGI.

Terdapat kelompok masyarakat yang mempunyai gangguan (defisiensi) respons imun terhadap vaksinasi. Dapat diharapkan vaksin bermanfaat untuk meningkatkan respons imun setelah vaksinasi primer dua dosis (lengkap).

“Vaksinasi yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu dapat menimbulkan titer antibodi yang diinginkan untuk merespons memori untuk mengenali antigen dalam virus Covid-19,” tegas Hinky.

Sementara berdasarkan rekomendasi Kemenkes untuk kelompok komorbid, vaksinasi dapat dilakukan apabila penyakit dalam keadaan terkontrol, (misal pasien hipertensi dapat divaksinasi kecuali jika tekanan darahnya tinggi di atas 180/110 MmHg akan ditunda sampai teratasi, pasien diabetes dapat divaksinasi sepanjang belum ada komplikasi akut dan penyintas kanker dapat tetap diberikan vaksin).

Di kesempatan yang sama, Prof. Dr. Sri Rezeki, Hadinegoro, dr., SpA (K), selaku Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) juga mengatakan bahwa studi dari WHO menunjukkan pada usia lanjut, vaksinasi Covid-19dapat menurunkan kejadian penyakit berat, masuk rumah sakit (rawat inap), dan kematian.

“Artinya, kelompok masyarakat yang perlu mendapatkan perlindungan dari Covid-19 yakni usia lanjut, komorbid dan kelompok imunokompromais selain kelompok dewasa, remaja dan anak-anak sehat. Terdapat kelompok masyarakat yang mempunyai gangguan (defisiensi) respons imun terhadap vaksinasi,” papar Prof. Sri.

Vaksin booster homolog, kata Prof. Sri, merupakan vaksin Covid-19yang diberikan sama dengan jenis platform vaksinasi primer. Sementara, vaksinasi heterolog, merupakan pemberian vaksin booster yang berbeda platform atau vaksin dengan platform sama, tetapi berbeda merek.

Vaksin heterolog dapat diberikan untuk vaksinasi primer atau booster, disebut mix and match schedule. Rekomendasi WHO menyatakan vaksin boosterheterolog merupakan vaksin yang mendapat EUL (Emergency Use Listing) WHO, yakni mRNA, viral vektor, dan protein subunit.

“Berdasarkan data, vaksinasi booster heterolog pada vaksin CoronaVac menghasilkan respons antibodi lebih tinggi dan bertahan lebih lama dibandingkan booster homolog. Tujuan pemberian booster adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan efektifitas vaksin yang telah menurun,” tutup Sri.

Baca Juga: Dukung Program Indonesia Bebas Covid-19, Kimia Farma Apotek Gelar Vaksinasi Booster Gratis, Cek Tanggal dan Mekanismenya di Sini Beauty!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman: