Ilustrasi anak menggunakan masker (MuslimahDaily/Edited by HerStory)
Seorang ahli neonatalogi dari Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas di San Antonio, Alvaro Moreira melakukan penelitian terhadap 662 anak-anak yang mengidap sindrom MIS-C dan menemukan sejumlah fakta mengejutkan.
Dilansir dariĀ Science Alert, Tim Moreiro menemukan sindrom MIS-C ditandai dengan peradangan berat di beberapa bagian tubuh seperti jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, dan lain-lain. Gejalanya mirip dengan penyakit Kawasaki dan sindrom syok toksih (Toxic Shock Syndrome), tapi dampak sindrom MIS-C lebih fatal karena memengaruhi sistem kerja organ tubuh.
Para pasien turut mengalami demam, dan mayoritas dari mereka menderita nyeri perut atau diare (73,7%) dan muntah-muntah (68,3%). Selain itu muncul juga tanda konjungtivitis dan ruam-ruam merah. Sayangnya, selama pengamatan 11 anak-anak meninggal. Hal ini menunjukkan tingkat kematian yang cukup rendah, sekitar 1,7 persen.
Di sisi lain, 54 persen anak-anak yang berhasil sembuh dari sindrom MIS-C menunjukkan abnormalitas pada kerja jantungnya. Abnormalitias yang dimaksud seperti pelebaran pembuluh darah koroner, fraksi ejeksi turun (menurunnya kemampuan jantung memompa darah bersih ke jaringan tubuh), dan sekitar 10 persen pasien menderita aneurisma pembuluh darah koroner.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.