Menu

Terungkap! 76 Persen Masyarakat Indonesia Belum Lakukan Vaksinasi Booster, Ketua Komnas KIPI Angkat Suara

27 Juni 2022 15:05 WIB
Terungkap! 76 Persen Masyarakat Indonesia Belum Lakukan Vaksinasi Booster, Ketua Komnas KIPI Angkat Suara

Ilustrasi vaksin booster. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Medan —

Indonesia merupakan salah satu negara dengan target sasaran vaksinasi Covid-19  terbanyak di dunia, yaitu sebesar  208.265.720 juta penduduk. Namun, data menunjukkan bahwa 76 persen masyarakat belum menerima vaksinasi booster atau vaksin ketiga Covid-19.

Hal ini menjadi kekhawatiran baru mengingat efektivitas vaksin primes Covid-19 menurun seiring waktu. Data surveilans Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 viral vector, seperti AstraZeneca, aman sebagai vaksin primer maupun booster.

Vaksin tersebut dapat memberikan perlindungan tinggi dan konsisten, setara dengan vaksin mRNA, seperti Pfizer dan Moderna.

"Hingga saat ini, data surveilans KIPI menunjukkan vaksin Covid-19 viral vector aman sebagai primer maupun booster. Manfaat yang diperoleh juga jauh lebih besar daripada risiko yang mungkin terjadi," kata Ketua Komnas KIPI, Hinky Hindra Irawan Satari, dalam webinar bertajuk "Perjalanan Vaksinasi COVID-19: Pentingnya Vaksinasi Booster di Masa Pandemi" melansir media sindikasi Suara.com.

Hinky menambahkan bahwa vaksinasi yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu (minimal 6 bulan setelah vaksin primer bagi usia 18 hingga 59 tahun) dapat memicu titer antibodi yang akan merespons memori dan mengenali antigen virus Covid-19.

Booster sangat penting bagi orang lanjut usia (lansia). Kelompok ini bisa mendapatkannya minimal 3 bulan setelah vaksinasi primer kedua.

Sementara itu, Kemenkes menyarankan kepada penderita komorbid untuk melakukan booster ketika penyakit dalam keadaan terkontrol.

Misalnya, penderita hipertensi dapat melakukan booster bila tekanan darahnya di bawah 180/110 MmHg, atau penderita diabetes dapat divaksinasi selama belum ada komplikasi akut.

"Studi dari WHO menunjukkan pada usia lanjut, vaksinasi Covid-19 dapat menurunkan kejadian penyakit berat, masuk rumah sakit (rawat inap), dan kematian," tambah ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Sri Rezeki Hadinegoro.

Vaksinasi booster dapat dilakukan secara homolog (sama dengan vaksin Covid-19 primer) atau heterolog (berbeda dengan vaksin primer).

Baca Juga: Gawat Sudah Masuk Indonesia! Kenali Gejala-gejala COVID-19 Varian 'Eris' yang Perlu Kamu Tahu, Tolong Jangan Diabaikan

Baca Juga: Covid-19 Kembali Jadi Ancaman Kesehatan di Dunia, Ahli Khawatirkan Muncul Varian Baru, Tetap Waspada Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Noorma Amalia Siregar