Ilustrasi ibu merasa lelah saat menemani anak belajar (Research Digest/Edited by HerStory)
Perkembangan teknologi membuat anak dengan mudah mengakses berbagai konten seksual. Dengan menerima edukasi, akan membuat anak tak kecanduan terhadap konten-konten tersebut.
Dengan mengurangi konten seksual tersebut, dapat juga menghindarinya dari perilaku seks bebas. Hal ini juga baik dan melindungi otak dari dampak negatif konten seksual.
Salah satu tujuan utama dari edukasi adalah menghindari seks bebas yang dilakukan anak di usia remaja. Hal ini juga berguna untuk mencegah berbagai risiko penyakit akibat perilaku seks bebas.
Edukasi mengenai seks bebas diusahakan tak hanya dilakukan oleh orangtua, tetapi juga di sekolah.
Hal ini karena biasanya beberapa orangtua hanya mengetahui informasi berdasarkan pengalaman saja.
Melalui sekolah, guru bisa menjelaskan mengenai seks bebas lebih rinci dan jelas, terutama mengenai dampak negatif yang ditimbulkan.
Seks di luat pernikahan merupakan skandal bagi masyarakat, terutama di Indonesia. Dengan melakukan seks bebas, seseorang akan mendapatkan pandangan yang negatif.
Selain dari masyarakat, dalam agama perilaku seks di luar pernikahan adalah hal yang salah. Oleh karena itu, pentingnya mengedukasi anak mengenai seks agar mencegah pandangan buruk dari masyarakat dan tak melanggar aturan agama.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.