Ilustrasi kurang darah saat hamil (Freepik.com/jcomp)
Kehamilan merupakan salah satu berita menggembirakan bagi banyak pasangan suami istri. Selain dapat diketahui dengan alat tes kehamilan atau test pack, tubuh juga bisa menunjukkan gejala lainnya.
Pada minggu-minggu pertama kehamilan (dimulai pada minggu siklus menstruasi terakhir, sebelum ovulasi dan sebelum pembuahan) tubuh mulai memproduksi banyak hormon yang dapat memengaruhi secara fisik dan mental.
Selain meningkatkan produksi progesteron dan estrogen secara teratur, tubuh juga mulai memproduksi hormon baru, termasuk hormon laktogen plasenta (hPL) dan human chorionic gonadotropin (hCG).
Human chorionic gonadotropin (hCG) merupakan hormon yang dideteksi oleh alat tes kehamilan rumahan, menurut CNET. Ketika tubuh mengalami peningkatan hormon selama awal kehamilan, sang ibu kemungkinan merasa beberapa efek samping.
Berikut 'sinyal' awal kehamilan yang bisa dirasakan, bahkan bisa sebelum melakukan tes:
Meningkatnya kadar hormon pada awal kehamilan dapat menyebabkan payudara terasa berat atau sakit, dan ini terjadi pada awal satu atau dua minggu setelah hamil, atau selama minggu ketiga dan keempat kehamilan.
Bagi banyak orang, ini adalah tanda kehamilan pertama yang akan dialami. Beberapa orang melaporkan nyeri payudara selama kehamilan sebagai perasaan 'penuh', atau puting susu menjadi lebih sensitif.
Kemarahan, kesedihan, iritasi, paranoia, rasa bersalah, kegembiraan, dan emosi lainnya yang nggak terduga atau gak dapat dijelaskan merupakan gejala awal kehamilan umum.
"Estrogen dan progesteron meroket di awal kehamilan," kata psikiater dan penulis Understanding Your Moods When You're Expecting, Lucy Puryear.
Beberapa orang mengalami bercak merah muda atau coklat tua sekitar 10 hingga 14 hari setelah pembuahan selama "pendrahan implantasi".
Pendarahan ringan ini biasanya hanya berlangsung beberapa jam atau hingga dua hari, da diyakini terjadi saar embrio menempel pada dinding rahim.
Keputihan adalah hal yang normal, tetapi saat hamil jumlahnya akan lebih banyak. Peningkatan keputihan yang sehat atau leukorea ini membantu menghentikan penyebaran bakteri atau infeksi dari vagina ke dalam rahim.
Selama awal kehamilan, peningkatan aliran darah ke rahim dapat menyebabkan tekanan panggul, ketika tubuh mempersiapkan diri untuk kehamilan.
Rahim juga mulai meregang dan mengembang untuk mengakomodasi peningkatan darah serta kehamilan yang berkembang. Kondisi peregangan itu akan membuat perut terasa 'tertarik', dan rasa kramnya bisa seperti sebelum atau selama menstruasi.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.