Menu

Pandemi Belum Berakhir, Pakar Sarankan Hal Penting Ini Jika Hendak Ajak Anak Liburan Moms, Jangan Disepelein Ya!

29 Juni 2022 20:32 WIB
Pandemi Belum Berakhir, Pakar Sarankan Hal Penting Ini Jika Hendak Ajak Anak Liburan Moms, Jangan Disepelein Ya!

Ilustrasi liburan bersama anak. (The Daily Meal/Edited By HerStory)

Selanjutnya, dr. Asti pun mengingatkan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan mencuci tangan. Dan sebelum berangkat, orang tua pun disarankan untuk mengunduh sertifikat vaksin Covid-19 dosis lengkap untuk disimpan atau ditujukan tugas terkait.

"Kemudian, sediakan masker cadangan untuk seluruh anggota keluarga, hand sanitizer juga harus dibawa kemana-mana, dan bila memungkinkan tolong bawa alat makan dan piranti sendiri. Karena kebersihan alat makan di luar kan gak bisa terjamin. Namun jika terpaksa makan di luar tolong memilih makanan yang memang yang sudah dimasak dengan baik, sendok garpu atau piranti itu bisa dicelupkan ke air panas sebelum kita pakai,” saran dr. Asti.

Selanjutnya, sebelum beraktivitas di tempat liburan, dr. Asti pun mengimbau para anggota keluarga melakukan karantina mandiri. Begitupun ketika sepulangnya dari liburan.

“Seperti biasa protokol kesehatan memang harus diterapkan, dan sepulangnya dari luar negeri atau di tempat liburan bila diperlukan kita melakukan karantina dulu sebelum kita kembali beraktivitas di tempat kerja. Dan untuk itu bisa disiapkan budget atau anggaran untuk melakukan karantina terpusat bila memang diperlukan,” beber dr. Asti.

Kalau semuanya sudah aman, tetap lakukan prokes selama perjalanan. Bawa piranti makan dan minum sendiri, trus isi air juga dengan termos kemasan atau tumbler, karena kita gak bisa menjamin keamanan air, selain juga untuk mengurangi sampah plastic,” sambung dr. Asti.

Di kesempatan yang sama, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Yogi Prawira, SpA (K)., pun mengingatkan bahwa infeksi Covid ini adalah infeksi sistemik, bukan cuma menyerang sistem saluran pernapasan. Karena kata dia, ada beberapa anak yang ternyata gejalanya lebih dominan di saluran cerna, seperti mengalami muntah, diare, sakit perut, tak mengalami batuk sama sekali.

“Nah, tapi tadi pada saat fase akut memang 70% anak-anak itu mungkin gejalanya ringan ya, bahkan sebagian tanpa gejala. Tapi kita tetap harus waspada sesudah itu kalau misalnya timbul gejala-gejala peradangan maka harus segera diperiksakan ke dokter,” tutur dr. Yogi.

Karenanya, senada dengan dr. Asti, dr. Yogi pun mengingatkan orang tua setelah kembali dari liburan untuk melakukan karantina mandiri. Terlebih, anak-anak saat ini gampang terkena batuk pilek. Sehingga, orang tua sebaiknya jangan menganggap anak batuk pilek itu biasa.

“Kalau dulu misalnya anak-anak dalam kondisi sebelum pandemi dalam setahun itu mengalami batuk pilek 10-12 kali per tahun itu masih normal gitu, masalahnya sekarang kita nggak bisa membedakan untuk bisa tahu harus di-swab. Seandainya anak pulang dari liburan dan dia bergejala dan ada keengganan untuk melakukan swab misalnya, maka tetap lakukan karantina mandiri sampai bebas gejala, jangan sampai anak ini kemudian menularkan kepada teman-teman sekitarnya,” beber dr. Yogi.

“Jadi orang tua harus aware nih, kalau dulu batpil gak apa-apa masuk sekolah gitu ya, nah kalau sekarang mungkin kita harus lebih memikirkan berempati terhadap orang lain,” pungkasnya.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Artikel Pilihan