Ilustrasi orang tua memarahi anaknya. (Brightside/Cue the dog production)
Setiap orang tua tentunya memiliki pola asuh yang berbeda-beda dalam mengasuh anaknya, ya, Moms. Biasanya jenis pola asuh yang terlalu santai seringkali membuat orang tua merasa anak akan lebih mudah untuk melawan orang tua dan enggak patuh. Namun, anak juga bisa melawan orang tua meskipun dengan pola asuh yang keras.
Pola asuh yang keras ini seperti memberikan peraturan yang sangat ketat sehingga jika anak tidak mematuhi orang tua akan diberikan hukuman. Biasanya orang tua yang menggunakan pola asuh seperti ini sangat mendominasi kehidupan anaknya agar anaknya bisa lebih patuh. Akan tetapi, masih banyak anak yang tidak patuh dan melawan orang tuanya meskipun dengan pola asuh yang keras ini. Kok bisa? Ini alasannya!
Dalam pola asuh yang keras ini bisa membuat anak tidak menyukainya dan melawan orang tua. Anak tidak suka diatur dan diperintah dengan keras. Umumnya, anak akan merasa sakit hati dan kecewa terhadap kedua orang tuanya. Inilah yang membuat mereka melampiaskannya dengan melakukan tindakan yang berkebalikan dengan keinginan orang tuanya.
Pola asuh yang keras dan ketat ini tentunya akan membuat anak merasa enggak nyaman dan membuatnya merasa tertekan. Ternyata ini sangat bahaya untuk kesehatan si anak, lho! Apalagi jika anak tidak memiliki saudara atau teman untuk berbagi cerita. Akibatnya anak akan tumbuh dengan pribadi yang keras saat ia menginjak dewasa.
Alasan anak berani melawan orang tuanya adalah karena keinginannya enggak didengar oleh orang tua. Biasanya pola asuh yang keras dengan peraturan yang ketat ini membuat orang tua kurang mendengar pendapat anak.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.