Banyak pasangan suami istri yang mendambakan momongan setelah menikah. Namun, ada juga yang justru belum siap memiliki anak.

Adapun memiliki anak adalah keputusan emosional yang dapat memengaruhi segalanya mulai dari intensitas hubungan, serta kondisi finansial. Tetapi membicarakannya sangat penting.

“Pembicaraan dapat dimulai dengan menyatakan mengapa memiliki anak penting bagi kamu dan bagaimana hal itu dapat memengaruhimu jika kamu tidak memiliki anak. Ini juga dapat mencakup alasan mengapa kamu yakin dirimu siap dan pengamatan tentang bagaimana pasangan mungkin siap," kata terapis pernikahan dan keluarga berlisensi Phebe Brako-Owusu, dikutip Akurat.co.

Kiat lain yang ditawarkan oleh n Alison LaSov, LMFT adalah menuliskan apa yang ingin kamu katakan sebelumnya sehingga kamu dapat masuk ke dalam percakapan "merasa teratur dan percaya diri."

Dia menambahkan bahwa penting untuk tetap berpikiran terbuka, dan benar-benar mendengarkan pikiran, perasaan, atau ketakutan pasangan kamu tentang situasi tersebut (ini berlaku untuk orang yang siap dan yang tidak).

LaSov menyarankan untuk bekerja dengan pasangan untuk menemukan apakah ada impian atau karier yang ingin diraih sebelum memiliki anak.

Dengan pemahaman ini kamu dan pasangan mungkin dapat menetapkan rencana yang terasa nyaman dan tetap memungkinkan untuk mencapai tujuan itu, baik itu sebelum atau sesudah melahirkan.

Terkait keputusan untuk memiliki atau menambah anak memang bukan keputusan mudah. Oleh sebab itu, kamu harus bersabar dan memahami sudut pandang pasangan.

Ingat, pasangan mungkin perlu waktu untuk memikirkan gagasan itu secara menyeluruh. Beri pasangan ruang yang dibutuhkan untuk memproses pikiran dan perasaannya terkait memiliki anak. 

"Bersabar adalah langkah awal penting yang perlu diambil untuk mempersiapkan dirimu menghadapi berbagai jalur percakapan sulit ini. Kamu mungkin sudah mempertimbangkan hal ini sejak lama. Tetapi bagi pasangan, ini bisa menjadi pertama kalinya dirinya serius memikirkan apa arti anak lain," kata Weena Cullins, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi.

Tetapkan tujuan percakapan yang realistis, dan dengarkan tentang pikiran dan perasaan pasangan. Jangan bersikap egois dan hanya berusaha meyakinkan pasangan untuk mengadopsi sudut pandangmu tanpa mau mendengarkan 

"Penting untuk spesifik tentang apa yang ingin kau  capai dari percakapan dengan pasangan untuk mengurangi kesalahpahaman tentang harapanmu," kata Cullins.

Baca Juga: Akhirnya Ungkap Wajah Gemas Anak ke Media Sosial, Jennifer Coppen: Tolong Baik Sama Aku Ya...

Baca Juga: Kualitas Gak Ada Lawan! Ini Reebok Luncurkan Desain Menggoda Kolaborasi dengan My Little Pony, Anak-anak Pasti Senang Banget Moms!