2. Keseringan menyeka

Menyeka organ intim setelah buang air kecil terkadang bisa menyebabkan iritasi pada kulit yang sensitif. Sisa-sisa tisu yang tertinggal di organ intim juga bisa menyebabkan iritasi dan berpotensi memicu infeksi.

3. Mengatur waktu buang air kecil

Kandung kemih biasanya menyimpan seenggaknya 450-500 ml. Tetapi, jika kamu selalu buang air kecil setiap setengah jam atau setiap jam, kandung kemih mungkin terbiasa tak menyimpan cukup urine atau kapasitasnya hanya 200 ml kurang.

Prof Stergios pun mengatakan tak ada salahnya menahan kencing sampai kamu benar-benar tak tahan dan harus segera buang air kecil.

Cara ini tak akan menyebabkan infeksi saluran kemih. Kandung kemih justru akan terbiasa memberi sinyal untuk buang air setiap jam atau beberapa jam sekali.

4. Menahan kencing terlalu lama

Meskipun kamu tak harus terlalu sering ke toilet untuk buang air keci. Tapi, bukan berarti kamu bisa menahan kending cukup lama hingga tak tertahankan.

Cara ini justru akan menyebabkan sensasi tak menyenangkan pada organ intim. Kamu tetap harus buang air kecil ketika memang kandung kemih terasa penuh dan tak mungkin untuk menahannya lebih lama lagi.

5. Minum air terlalu banyak

Minum air dalam jumlah cukup memang sangat disarankan demi menjaga hidrasi. Tapi, minum air terlalu banyak juga akan berdampak pada kandung kemih dan kebiasaan buang air kecil.

Prof Stergios mengatakan minum air dari jumlah yang disarankan tak diperlukan, terlepas dari klaim kesehatan.

Kelebihan cairan tak akan membantu kandung kemih karena dapat menyebabkan poliuria, yang berarti produksi urine terlalu banyak.

Baca Juga: Ternyata oh Ternyata Begadang Bisa Bikin Tubuh Gampang Sakit, Yuk Simak Kebiasaan Buruk Lainnya....

Baca Juga: Kebiasaan Jeleknya Bikin Orang Kesal, Ini 3 Zodiak Paling Sulit Dapatkan Sahabat dan Teman Dekat!